Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Asosiasi Industri Animasi Indonesia (Ainaki) menggelar Massive (Master Class Creativepreneur), sebuah program pendampingan dan pelatihan bagi animator lokal untuk mengembangkan kualitas karya mereka.

Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Josua Simanjuntak dalam pembukaan Massive, Rabu, mengatakan subsektor animasi merupakan salah satu industri ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19.

"Pelaku industri animasi skala kecil masih bisa melakukan pekerjaan dari rumah, namun tentu kualitas yang dihasilkan akan sangat terbatas. Oleh karena itu, perlu ada pelatihan dan pendidikan untuk bisa meningkatkan kualitas produksi animasi terutama bagi pelaku kreatif yang bekerja dari rumah," kata Josua.

Baca juga: Asian Animation Summit 2020 mengajak pelaku kreatif tetap produktif

Masssive memberikan kesempatan bagi 50 animator lokal yang ingin mengembangkan kualitas produk animasi.

Mereka mendapat pembelajaran dari delapan narasumber yang ahli di bidangnya dengan berbagai materi pembelajaran yang terbagi dalam tujuh sesi.

Ketujuh sesi tersebut diantaranya business insight, sesi diskusi yang menghadirkan pihak bisnis legal, asosiasi, pelaku skala internasional untuk berdiskusi tentang aspek bisnis dan legal yang harus diketahui pelaku animasi.

Selanjutnya sesi Story That Sells, sesi yang menghadirkan sutradara dan penulis cerita/naskah untuk membahas aspek penting dalam sebuah cerita, kemudian sesi Creating a Character Driven Story yang akan membahas proses pengembangan ide, karakter, dan cerita secara keseluruhan dengan market insight.

Baca juga: Kemenparekraf ajak para penulis dan pelaku ekraf berkarya dari rumah

Selain itu juga ada sesi Character Design yang akan membahas proses pengembangan disain/visual karakter dan lainnya.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat dikembangkan produk kreatif dalam industri animasi serta peningkatan kapasitas pelaku kreatif industri animasi dalam bidang entrepreneurship.

Selain itu juga untuk menumbuhkan pelaku kreatif baru dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi industri animasi dan pengembangan," kata Josua.

Direktur Industri Film, TV, dan Animasi Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah menambahkan dalam kegiatan yang berlangsung secara daring mulai hari ini hingga tiga hari ke depan itu juga akan menghadirkan sharing dari dua orang perwakilan delegasi Indonesia di ajang Asian Animation Summit (AAS) 2019.

Baca juga: Kemenparekraf gelar "Pameran Dari Rumah" dukung pelaku seni rupa

AAS merupakan ajang bergengsi untuk subsektor animasi yang menampilkan proyek animasi terkuat di Asia sekaligus juga dihadiri investor. Indonesia direncanakan akan menjadi tuan rumah AAS 2020 dan 2021, tepatnya akan berlangsung di Bali.

"Oleh karena itu, penyelenggaraan Massive merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Industri Kreatif Film, Televisi dan Animasi untuk mempersiapkan para animator lokal untuk mengikuti ajang Asian Animation Summit (AAS), terutama dari sisi teknis untuk meningkatkan kualitas produk animasi," kata Syaifullah.

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020