Depok,  (Antaranews Bogor) - Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mempengaruhi perdagangan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah di Kota Depok Jawa Barat karena harga bahan baku yang mengalami kenaikan.

"Isu kenaikan BBM memang sedikit memberi pengaruh pada usahanya, karena harga daging ayam sebagai bahan baku utama mengalami kenaikan hingga 10 persen," kata Area Manager Teras Fried Chicken (TFC) Parman, di Depok, Selasa.

Walaupun harga ayam naik, namun dia tetap konsisten untuk tidak mengurangi rasa dan kualitas dari barang dagangannya kepada konsumen. "Kami tidak menaikkan harga dan juga tidak mengurangi kualitas rasa ayam goreng," jelasnya.

Parman mengatakan usaha yang dilakoni sejak tahun lalu ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Selain menyerap tenaga kerja, pelaku UKM lain yang linier dengan usahanya juga mampu terbantu.

"Trennya bagus dalam tiga bulan pertama sudah stabil," jelasnya.

Ia juga mengatakan dengan adanya usaha waralaba ini mampu meningkatkan geliat ekonomi masyarakat sekitar dan tentunya kami ingin membangun perekonomian masyarakat Depok.

Sementara itu Pemilik merk dagang TFC, Tasya Ayu Hapsari mengatakan ke depan usahanya tak tertutup untuk mengikuti program Pemkot Depok. Yaitu one day no rice yang jatuh pada setiap hari selasa.

"Ya tidak menutup kemungkinan dengan menyediakan nasi jagung sebagai pengganti beras padi. Kita akan lihat respon dari pembeli," katanya.

TFC saat ini sudah buka di enam outlet di sekitar Depok. Targetnya, tahun ini akan dibuka hingga 100 outlet di area Jabodetabek. Dengan target pendapatan per outlet mencapai Rp 60 juta per bulan.

"Sekarang kami fokus di Depok dulu, kalau bagus kita akan lebarkan sayap di luar Jabodetabek," katanya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014