Bekasi, (Antaranews Bogor) - Sejumlah pedagang di pasar tradisional Kota Bekasi, Jawa Barat, menilai kenaikan harga komoditi ikan laut dalam sepekan terakhir tidak dipengaruhi oleh kelangkaan Bahan Bakar Minyak bersubsidi.

"Kami terpaksa menaikan harganya karena nelayan di Jakarta Utara lagi pada libur melaut. Lagi pula ikannya sekarang lagi tidak musim," ujar salah satu pedagang ikan segar di Pasar Baru Bekasi Timur, Yayan (33), di Bekasi, Kamis.

Menurutnya, kenaikan harga komoditi ikan laut. Di pasar rujukan Pemkot Bekasi itu mencapai rata-rata 20 sampai 50 persen dalam sepekan terakhir.

"Kenaikannya dari kisaran Rp5 ribu, sampai Rp20 ribu per kilogram," ujarnya.

Dikatakan Yayan, ikan laut yang mengalami kenaikan harga hampir terjadi pada seluruh jenis, seperti ikan tenggiri dari Rp70 ribu per kilogram jadi Rp85 ribu per kilogram, udang besar dari Rp140 per kilogram sekarang Rp 160 ribu per kilogram.

"Sementara ikan tongkol yang dulu harganya Rp20 ribu satu ekor sedang, naik jadi Rp32 ribu. Ikan kembung juga, biasanya dijual Rp30 ribu per keranjang kecil, jadi Rp60 ribu," katanya.

Hal senada diungkapkan Iwan (40) pedagang lainnya di Pasar Baru.

"Memang kelangkaan BBM kemarin sempat mempengaruhi biaya pengiriman ikan. Tapi kenaikannya tidak seberapa dan tidak berdampak langsung pada harga ikan," katanya.

Menurutnya, kelangkaan ikan di laut lebih diakibatkan faktor cuaca sehingga membuat hasil tangkapan berkurang.

"Biasanya pengaruh cuaca. Kelangkaan ikan ini membuat kita terpaksa menaikan harga biar bisa balik modal," katanya.

Dia menngaku belum bisa memprediksi sampai kapan para nelayan bisa beraktivitas normal dan harga ikan laut kembali seperti semula.

"Pembelinya tetap ada saja, walau pun ada yang sedikit protes karena harganya naik," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014