Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan melaksanakan lagi rapid test terhadap 250 orang warga Kota Bogor berstatus orang dalam pemantauan dan orang dengan risiko (ODP dan ODR).

Wakil Wali Kota Bogor Bogor, Dedie A Rachim, melalui telepon selulernya, di Kota Bogor, Rabu, mengatakan, pelaksanaan rapid test Rabu ini ditujukan untuk 250 OPD dan ODR.

Terkait hal itu Dinas Kesehatan menyediakan 300 kit rapid test, untuk cadangan.

Baca juga: Hasil "rapid test" ODR di Kota Bogor, tiga positif dan 169 negatif
Baca juga: 51 tenaga medis RSUD Kota Bogor belum tentu positif COVID-19

Menurut Dedie, rapid test dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan di halaman Gelanggang Olah Raga (GOR) Pajajaran Kota Bogor, Rabu hari ini. Polanya adalah "drive thru" yakni warga yang dites tidak turun dari  mobil dan sepeda motor, tapi petugas dari Dinas Kesehatan yang mendatangi dan melakukan tes, yakni mengukur temperatur tubuh menggunakan thermogun dan mengambil sampel darah untuk  rapid test.

Seperti pelaksanaan beberapa kali rapid test sebelumnya, peserta yang sudah diambil sampel darahnya menunggu sekitar 10-15 menit untuk mengetahui hasilnya, apakah negatif atau positif.

Sebelumnya, Dedie mengatakan, hasil positif pada rapid test belum pasti positif COVID-19 tapi masih harus menjalani tes lanjutan yang lebih akurat yakni swab test, untuk memastikan, positif atau negatif. "Swab test dilakukan di RSUD Kota Bogor," katanya.

Baca juga: Pemkot Bogor kembali lakukan rapid test pada 300 ODR
Baca juga: Upaya Pemerintah Kota Bogor perlu dukungan masyarakat

Sebelumnya, pada pelaksanaan rapid test terhadap 172 orang warga Kota Bogor berstatus ODR, di halaman GOR Pajajaran Kota Bogor, Jumat (17/4), hasilnya tiga positif dan 169 negatif. Tiga warga yang hasil rapid test-nya positif, kemudian melanjutkan menjalani swab test di RSUD Kota Bogor.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020