Thailand memperpanjang larangan penerbangan masuk  hingga akhir April mendatang untuk terus menahan laju penyebaran virus corona, demikian keterangan Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) pada Rabu.

Larangan itu pertama kali diterapkan pada 4 April dan sudah diperpanjang hingga 18 April, atau selama dua pekan.

Sementara pada awal bulan ini, Kementerian Dalam Negeri Thailand menyebut akan membuka kembali pintu perbatasan di 21 provinsi pada Sabtu (18/4) ini setelah ditutup sejak akhir Maret. Laos, Myanmar, Kamboja, dan Malaysia adalah empat negara yang berbatasan langsung dengan Thailand.

Baca juga: 28 kasus baru COVID-19 dilaporkan Thailand Senin

Hal itu dilakukan agar warga negara Thailand yang terjebak di wilayah negara tetangga bisa pulang. Sekitar 100 orang akan diizinkan masuk melalui satu pintu perbatasan per hari, dan mereka harus menjalani karantina selama 14 hari.

Baca juga: Patut Didukung Penegakan Hukum Terkait Hoaks Di Dunia Maya

Sejak wabah COVID-19 pertama kali terdeteksi di Thailand pada Januari, kini angka kasus di negara itu tercatat sejumlah 2.613 kasus infeksi dengan 1.405 pasien dinyatakan telah sembuh dan 41 pasien lainnya meninggal dunia.

Baca juga: Terbelit doping, lifter Thailand dan Malaysia dilarang ikuti Olimpiade

Akibat wabah, industri pariwisata Thailand--yang menjadi sektor tumpuan pemasukan asing utama--terpukul keras. Kerugian ekonomi negara ditaksir mencapai 1.3 triliun baht (setara Rp625 triliun), dan kebanyakan disumbang oleh sektor pariwisata,

Asosiasi Perbankan Thailand memperkirakan angka itu mungkin saja bertambah jika krisis COVID-19 berlanjut hingga perempat tahun kedua.

Sumber: Reuters
 

Pewarta: Suwanti

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020