Sembilan pasien positif COVID-19 hasil pemeriksaan swab yang dirawat di ruang isolasi di dua rumah sakit di Kota Sukabumi, Jawa Barat kondisinya sehat dan tidak memerlukan alat bantu pernafasan.

"Hari ini  Rabu(15/4) ada penambahan dua pasien yang positif terinfeksi virus corona ini sehingga totalnya menjadi 10 orang, namun satu orang sudah sembuh dan pulang yakni pasien 01, sehingga tinggal sembila yang masih menjalani isolasi dan kondisinya sehat," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, seluruh pasien positif tersebut sudah dilakukan pemeriksaan swab yang kedua dan berharap hasilnya bisa negatif. Mayoritas pasien tersebut berkaitan erat dengan salah satu institusi kenegaraan yang ada di wilayah Kota Sukabumi.

Baca juga: Satu lagi pasien positif COVID-19 di Sukabumi dinyatakan sembuh

Dari 10 pasien itu, empat diantaranya merupakan tenaga medis yakni satu dokter dan tiga perawat. Diharapkan tidak ada lagi warga yang tertular atau terinfeksi virus mematikan ini dan seluruhnya kembali sehat.

Pihaknya juga mengapresiasi seluruh pihak terkait khususnya tenaga medis yang terus berjuang dengan ikhlas, tanpa kenal lelah dan merelakan waktunya untuk merawat seluruh pasien COVID-19 agar sembuh serta kembali sehat.

"Peran serta warga untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini sangat penting minimalnya mentaati imbauan pemerintah seperti tidak berkumpul, tidak banyak di luar rumah, menggunakan masker dan selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," tambahnya.

Baca juga: Pemkot Sukabumi masih lakukan kajian penerapan PSBB

Di sisi lain, Fahmi yang merupakan Wali Kota Sukabumi mengatakan untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terus berkurang seperti ODP saat ini 26 orang dari 208 orang orang berkurang sebanyak 182.

Sama halnya dengan PDP dari update terbaru pada Rabu ini dari 21 orang tinggal empat orang lagi. Diharapkan jumlah warga yang positif, PDP maupun ODP tidak lagi bertambah.

Lanjut dia, untuk pelaksanaan rapid tes masih terus berlangsung dan saat ini tinggal menunggu hasilnya, meskipun cukup banyak yang hasilnya positif, tetapi belum tentu terinfeksi positif COVID-19 karena harus dilakukan menjalani pemeriksaan swab terlebih dahulu.

Baca juga: Imbauan jaga jarak tidak dipatuhi polisi rutin bubarkan kerumunan

Masyarakat pun diimbau untuk tenang dan jangan panic, namun harus bisa menjalankan imbauan dari pemerintah demi memutus mata rantai penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020