Gencatan senjata dukungan Turki dan Rusia di Provinsi Idlib Suriah, yang memasuki hari ke - 41 pada Rabu, berada dalam keadaan "aman waspada", seperti dilaporkan lembaga pemantau perang.
Ketenangan tersebut terlihat di daerah gencatan senjata di tengah absennya serangan udara, namun terdapat sejumlah pelanggaran dan penembakan di pedesaan selatan Idlib, menurut Observatorium HAM untuk Suriah.
Pemantau yang bermarkas di Inggris itu menyebutkan pasukan Suriah menembaki sejumlah tempat di daerah Jabal al-Zawiyeh di pedesaan Idlib pada Selasa malam.
Baca juga: Yaman melaporkan kasus pertama COVID-19 setelah gencatan senjata
Baca juga: Korban meninggal akibat COVID-19 di Italia menjadi 10.779 orang
Baca juga: Paus mendukung PBB serukan gencatan senjata global untuk fokus ke corona
Sementara itu, media resmi Suriah menuding gerilyawan dukungan Turki beberapa kali melanggar gencatan senjata sejak Maret lalu.
Gencatan senjata, yang disepakati oleh Rusia dan Turki, mulai berlaku sejak 5 Maret setelah bentrokan langsung antara militer Suriah dan pasukan Turki meletus di Suriah utara.
Sumber: Xinhua
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Ketenangan tersebut terlihat di daerah gencatan senjata di tengah absennya serangan udara, namun terdapat sejumlah pelanggaran dan penembakan di pedesaan selatan Idlib, menurut Observatorium HAM untuk Suriah.
Pemantau yang bermarkas di Inggris itu menyebutkan pasukan Suriah menembaki sejumlah tempat di daerah Jabal al-Zawiyeh di pedesaan Idlib pada Selasa malam.
Baca juga: Yaman melaporkan kasus pertama COVID-19 setelah gencatan senjata
Baca juga: Korban meninggal akibat COVID-19 di Italia menjadi 10.779 orang
Baca juga: Paus mendukung PBB serukan gencatan senjata global untuk fokus ke corona
Sementara itu, media resmi Suriah menuding gerilyawan dukungan Turki beberapa kali melanggar gencatan senjata sejak Maret lalu.
Gencatan senjata, yang disepakati oleh Rusia dan Turki, mulai berlaku sejak 5 Maret setelah bentrokan langsung antara militer Suriah dan pasukan Turki meletus di Suriah utara.
Sumber: Xinhua
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020