Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan sebanyak 65 orang dari 1.582 yang mengikuti pemeriksaan rapid test dan hasilnya positif, akan dilakukan pemeriksaan swab dengan memeriksa lendir dari hidung dan tenggorokan.

"Tujuannya pemeriksaan kembali dengan swab ini ingin memastikan yang bersangkutan benar-benar terkonfirmasi positif COVID-19 atau tidak," kata Wali Kota Mohammad Idris dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Baca juga: Wali Kota Depok batalkan alun-alun sebagai tempat "rapid test" COVID-19

Dikatakannya pihaknya akan terus melakukan rapid test sesuai dengan rencana dan prioritas yang ditetapkan. Yaitu, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Tenaga Kesehatan.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Jawa Barat, mencatat per 1 April 2020 ada 1.794 orang warga Depok yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19.

Baca juga: Pemkot Depok akan segera bentuk Kampung Siaga COVID-19

Jumlah warga Depok yang bertastus PDP ada 364 orang, selesai 45 orang dan masih dalam pengawasan 319 orang. Sedangkan ODP berjumlah 1.430 orang, selesai 223 orang dan masih dalam pemantauan 1.207 orang.

Sementara itu, untuk data kasus terkonfirmasi positif berjumlah 46 orang, sembuh 10 orang dan 5 orang meninggal dunia.

Wali Kota juga menyebutkan untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 17 orang, status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes RI.

Baca juga: 10 warga Depok sembuh dari COVID-19 usai Jalani perawatan RS

Idris mengajak masyarakat untuk terus Ikhtiar memutus mata rantai penularan dengan berdiam diri di rumah, dengan sikap sabar dan berserah diri, berdoa kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Penolong.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020