Pemerintah Kota Depok Jawa Barat menyatakan bagi pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) terkait COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri akan mulai dibantu logistik dalam kurun waktu tertentu.

"Kepada seluruh warga dimohon untuk ikut berpartisipasi dengan sikap empati dan tidak ada sikap-sikap mengucilkan," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam keteranganya di Depok, Rabu.

Baca juga: Pemkot Depok perpanjang dua pekan masa belajar di rumah bagi siswa
Baca juga: Rapid tes COVID-19 untuk warga Depok dipusatkan di Alun-alun

Ia mengatakan pasien positif virus corona, PDP, maupun ODP adalah korban.

"Mereka adalah saudara kita, mereka keluarga kita, mereka warga dan bangsa kita, mereka adalah diri kita, solidaritas sesama kunci sehat bangsa," tambah dia.

Sementara itu Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok menyampaikan data bahwa satu orang warga Depok meninggal akibat positif virus corona.

"Ini berdasarkan informasi perkembangan COVID-19 per tanggal 25 Maret 2020," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok Dadang Wihana.

Baca juga: Kebutuhan bahan pokok di Depok dijamin aman dan cukup
Baca juga: Cegah COVId-19, Pemkot Depok sementara melarang kegiatan keagamaan berjamaah

Dadang mengatakan hingga saat ini kasus terkonfirmasi positif berjumlah 19 orang, sembuh 4 orang dan meninggal 1 orang.

Untuk PDP berjumlah 173 orang, selesai 13 orang dan masih dalam pengawasan 160 orang.

ODP berjumlah 568 orang, selesai 187 orang dan masih dalam pemantauan 381 orang.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020