Bekasi (Antaranews Bogor) - Dinas Pertamanan, Pemakaman dan Penerangan Jalan Umum (DPPPJU) Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sekitar 4.200 dari 23.000 lampu penerangan jalan umum (PJU) di wilayah itu, mati antara lain karena faktor usia pakai.

"Dari sekitar 23.000 titik PJU yang terpasang, hanya 18.801 unit diantaranya yang masih menyala. Sedangkan 4.200 unit lainnya mati," kata Kepala DPPPJU Kota Bekasi, Makbullah di Bekasi, Sabtu.

Berdasar data yang ada, banyaknya lampu PJU yang mati itu karena usia pemakaianyang telah habis sehingga sebagian besar perangkatnya rusak.

Selain itu, kata dia, ada pula akibat faktor alam dan karena ulah tangan manusia.

"Sering sekali kita dapati kabel PJU dipotong orang tak bertanggung jawab yang mengakibatkan lampu PJU mati," ujarnya.

Makbullah mengatakan perbaikan lampu PJU tersebut terkendala minimnya komponen suku cadang yang mereka miliki.

"Kami sudah berusaha untuk memperbaiki komponen lampu PJU yang rusak, tapi kami tak punya stok komponen," katanya.

Hal itu terjadi, kata Makbullah, karena terbatasnya anggaran untuk biaya pemeliharaan lampu PJU yang mereka miliki setiap tahunnya.

"Dua tahun belakangan ini kegiatan terkait PJU hanya mendapat alokasi anggaran Rp2 miliar, padahal kebutuhannya mencapai Rp4 miliar," kata Makbullah.

Secara terpisah, Kepala Unit Pengendali Operasional Terminal Besar Kota Bekasi, Umar Setyono mengeluhkan tidak berfungsinya sejumlah lampu PJU di kawasan terminal induk setempat.

"Kalau malam lampunya mati. Ada dua titik penting di terminal yang lampunya rusak. Ini kan bahaya sekali," ujarnya.

Menurut Umar, pihaknya sudah mengirim laporan kepada DPPPJU Kota Bekasi sejak Januari 2014 agar persoalan itu segera disikapi.

"Namun, hingga kini belum mendapat respon, padahal padamnya lampu tersebut membuat terminal menjadi rawan kejahatan pada malam hari," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014