Bupati Sukabumi, Jawa Barat, Marwan Hamami mengimbau seluruh sekolah untuk menunda acara karya wisata atau study tour untuk antisipasi penyebaran COVID-19 atau virus corona yang saat ini statusnya sudah pandemik.

"Imbauan ini sebagai langkah untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi, jangan sampai ada kasus pulang dari study tour baik pelajar maupun guru suspect COVID-19," katanya di Sukabumi, Sabtu.

Baca juga: Ratusan warga Kota Sukabumi bersih-bersih lingkungan

Tidak hanya study tour, orang nomor satu di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini juga mengimbau warganya agar tidak berwisata dahulu ke luar daerah, apalagi seperti diketahui untuk DKI Jakarta sudah menutup sementara tempat-tempa wisatanya dan beberapa kota dan kabupaten lainnya.

Untuk Kabupaten Sukabumi sendiri, hingga saat ini objek wisata masih dinilai aman karena kebanyakan wisatawan berasal dari dalam daerah. Tapi, pihaknya juga tetap melakukan langkah antisipasi khususnya destinasi wisata yang kerap dipadati oleh wisatawan.

Baca juga: Anggota TNI-Polri di Sukabumi diberi pengetahuan cara sederhana cegah COVID-19

Menurutnya, Pemkab Sukabumi terus melakukan upaya dan langkah-langkah pencegahan seperti memberikan imbauan agar selalu berperilaku hidup bersih dan sehat, menggunakan masker jika sakit, mengonsumsi makanan bergizi dan menambah suplemen kesehatan untuk menjaga daya tahan tubuh seperti meminum vitamin.

Selain itu, khusus untuk warga muslim agar selalu menjaga wudhunya, karena dengan berwudhu seluruh tubuh akan selalu terjaga kebersihannya salah satunya dalam menyucikan diri tersebut ada membasuh tangan, muka, hidung dan lainnya.

"Kami juga mengimbau kepada warga agar tidak panik, karena saat ini Kabupaten Sukabumi masih aman. Tapi antisipasi dan pencegahan harus dilakukan, sebab virus mematikan tersebut bisa menginfeksi siapa saja," tambahnya.

Baca juga: Warga Sukabumi diimbau jaga imun tubuh antisipasi COVID-19

Marwan mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk melakukan langkah antisipasi dan kepada netizen agar tidak menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya terkait COVID-19 ini yang bisa membuat gaduh atau kepanikan di tengah masyarakat. 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020