Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berupaya mendorong daya saing industri lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui e-smart industri kecil dan menengah (IKM).

"Program dan kegiatan strategis yang kami siapkan guna mendongkrak daya saing IKM," kata Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi Peno Suyatno, Minggu..

Baca juga: 30 IKM olahan ikan Bekasi ikuti Bimtek kemasan produk

Dia mengatakan program tersebut di antaranya pelatihan yang kali ini diikuti 80 IKM dengan tujuan menciptakan iklim usaha yang kondusif guna memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi agar mampu berdaya saing menghadapi era revolusi industri 4.0 dewasa ini.

"Pelatihan ini untuk membangkitkan sektor IKM dalam menciptakan pasar melalui e-smart kita bisa mewujudkannya dengan bisnis online," katanya.

Kepala Bidang Pengawasan, Pengendalian, Evaluasi, dan Promosi pada Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi Muhamad Ridwan mengatakan program e-smart IKM merupakan upaya transfer pengetahuan dalam pemanfaatan teknologi digital bagi para pelakunya.

Baca juga: Pemkab Bekasi gelar forum bisnis fasilitasi pelaku usaha

Pihaknya menggandeng sejumlah pihak untuk menyukseskan program pelatihan e-smart IKM seperti Direktorat IKM dan Aneka pada Kementerian Perindustrian RI dan Bank Jabar Banten selaku akses permodalan.
Salah satu peserta berbagi pengalaman dan informasi bisnis saat pelatihan pertumbuhan iklim usaha yang diadakan Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Pradita Kurniawan Syah).
Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi juga berkolaborasi dengan platform e-commerce yakni PT Shopee Internasional Indonesia serta Owner Digileaps yang bergerak di sektor manajemen usaha dan pemasaran.

"Selain mengajarkan bagaimana cara memulai bisnis digital pelatihan ini juga melatih peserta mengetahui cara produksi dan pemasarannya," kata dia.

Ridwan berharap peserta mampu mengadopsi teori-teori yang disampaikan saat pelatihan dan merealisasikannya dengan membuka lapangan pekerjaan baru melalui bisnis digital.

Baca juga: Dinas Perindustrian Bekasi buka klinik desain merek produk IKM

Salah satu peserta Abdullah (36) menilai kegiatan pelatihan ini sebagai upaya positif pemerintah daerah menciptakan industri kecil yang memiliki daya saing di era teknologi serba digital.

"Saya mengapresiasi kegiatan ini, sangat membantu kami. Ke depan saya berharap ada keterlibatan BUMDes agar pelaku IKM di desa seperti kami ini dapat bersinergi dengan BUMDes," kata Abdul.

Menurut dia sinergi antarpemangku kepentingan dibutuhkan untuk merealisasikan program e-smart IKM agar mampu merangsang pertumbuhan ekonomi daerah yang berimbas kepada kesejahteraan masyarakat.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020