Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, berupaya mendorong buah manggis asli Purwakarta yang kulitnya berwarna merah keunguan memiliki daya saing secara global.

Kabid Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pangan dan Pertanian setempat Hadiyanto Purnama, di Purwakarta, Jumat, mengatakan manggis di daerahnya masuk dalam varietas Wanayasa dan sudah terdaftar secara resmi di Kementerian Pertanian.

Baca juga: Manggis jadi buah unggulan di Purwakarta
Baca juga: Purwakarta bidik ekspor buah manggis ke Timur Tengah

“Setiap daerah itu punya khas masing-masing. Kalau manggis Purwakarta, punya khas tersendiri. Di antaranya terlihat dari tekstur yang lembut dan kulit luarnya yang mulus, juga dari perpaduan rasanya yang manis asam (segar),” kata dia.

Ia mengatakan, selain dari bentuk dan rasa, buah manggis khas Purwakarta memiliki daya tahan yang cukup lama. Jika disimpan dalam ruangan bisa bertahan hingga 28 hari dengan kondisi masih segar.

“Kalau manggis daerah lain, biasanya bertahan kurang dari 28 hari. Kalau Manggis varietas Wanayasa, itu bisa bertahan lama,” katanya.

Baca juga: Pemkab Purwakarta dorong petani untuk tingkatkan produksi manggis
Baca juga: Bupati Purwakarta imbau petani tidak menebang pohon manggis tua

Menurut dia, saat ini luas lahan perkebunan manggis di Purwakarta mencapai lebih dari 1.500 hektare. Tesebar Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes, Bojong, Darangdan dan Pondoksalam.

Rata-rata produksi manggis saat panen raya sekitar 47 ton per hektare. Hasil panen tersebut, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tapi juga untuk kebutuhan ekspor. 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020