Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berbalik naik dari kejatuhan hari sebelumnya menjadi lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor beralih ke pembelian teknis setelah emas turun 1,7 persen pada sesi sebelumnya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April naik 7,3 dolar AS, atau 0,47 persen, menjadi menetap di 1.562,8 dolar AS per ounce.

Emas berjangka anjlok 26,9 dolar AS atau 1,7 persen menjadi 1.555,5 dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa (4/2/2020), karena kekuatan di pasar saham Amerika Serikat mendorong investor menjauh dari logam mulia.

Baca juga: Harga minyak melonjak dua persen, laporan vaksin virus memicu harapan Rabu

Penurunan tajam itu, memicu para investor untuk membeli kembali logam mulia yang harganya dinilai sudah rendah.

Namun, kenaikan harga emas sebagian dibatasi oleh greenback yang lebih kuat. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam saingannya, naik 0,27 persen menjadi 98,24 pada pukul 19.10 GMT.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 4,1 sen atau 0,23 persen, menjadi ditutup pada 17,602 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April bertambah 21 dolar AS atau 2,17 persen, menjadi menetap di 987,1 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020