Bogor (Antaranews Bogor) - Seorang pedagang buah, Mahpudi Ismail lolos menjadi Anggota DPRD Kota Bogor periode 2014-2019 setelah menang dalam Pemilu Legislatif yang dilaksanakan 9 April.
Sehari-hari Mahpudi berjualan buah di Pasar Anyar, usaha tersebut ia rintis sejak tahun 1993, mulai dari pengecer buah kecil-kecilan hingga kini telah menjadi agen buah terbesar di Kota Bogor.
Mahpudi yang akrab disapa Budi ini tertarik menggeluti dunia politik dengan satu harapan memperjuangkan nasib sesama rakyat kecil.
"Saya bergabung dengan Gerindra sejak tahun 2013, saya terjun ke dunia politik berfikir untuk mengedepankan rakyat kecil seperti para pedagang kaki lima," ujar Mahpudi.
Pada tahun yang sama apa yang menjadi pemikiran Mahpudi mendapat jawaban saat ia ditawarkan untuk menjadi calon anggota legislatif tingkat Kota Bogor dari partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut.
Kesempatan tersebut tidak disia-siakan pria yang menyandang gelar Sarjana Hukum tersebut untuk mendaftarkan diri dalam bursa caleg Pemilu Legislatif 2014.
"Saya dapat nomor urut 10 untuk daerah pemilihan Bogor Barat. Walau nomor urut besar, saya optimitis, untuk berjuang," ujarnya.
Selama masa kampanye, Mahpudi mengintensifkan sosialisasi kepada seluruh konstituennya, turun langsung menyapa warga masyarakatnya.
Menurut dia, pengalaman berkampanye di lapangan memberinya banyak pengetahuan, terutama kondisi masyarakat di lapangan. Hal ini membuatnya semakin membulatkan tekad untuk membantu masyarakat kecil lewat perannya sebagai wakil rakyat.
Mahpudi berkomitmen siap memperjuangkan aspirasi masyarakat yang telah mendukungnya, meski harus berhadapan dengan pihak mana pun yang membuat kebijakan memberatkan masyarakat kecil.
Bagi Mahpudi, meski baru dalam dunia politik, perjalanan hidup yang dilaluinya banyak memberikan pelajaran yang bermanfaat sehingga menjadi modal dasarnya dalam menjalan tugas di parlemen nanti.
"Insya Allah, kepentingan masyarakat paling utama di parlemen. Saya tetap berpihak kepada rakyat kecil, dan perjuangan para pedagang kaki lima, saya tidak akan berubah," ujar Mahpudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
Sehari-hari Mahpudi berjualan buah di Pasar Anyar, usaha tersebut ia rintis sejak tahun 1993, mulai dari pengecer buah kecil-kecilan hingga kini telah menjadi agen buah terbesar di Kota Bogor.
Mahpudi yang akrab disapa Budi ini tertarik menggeluti dunia politik dengan satu harapan memperjuangkan nasib sesama rakyat kecil.
"Saya bergabung dengan Gerindra sejak tahun 2013, saya terjun ke dunia politik berfikir untuk mengedepankan rakyat kecil seperti para pedagang kaki lima," ujar Mahpudi.
Pada tahun yang sama apa yang menjadi pemikiran Mahpudi mendapat jawaban saat ia ditawarkan untuk menjadi calon anggota legislatif tingkat Kota Bogor dari partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut.
Kesempatan tersebut tidak disia-siakan pria yang menyandang gelar Sarjana Hukum tersebut untuk mendaftarkan diri dalam bursa caleg Pemilu Legislatif 2014.
"Saya dapat nomor urut 10 untuk daerah pemilihan Bogor Barat. Walau nomor urut besar, saya optimitis, untuk berjuang," ujarnya.
Selama masa kampanye, Mahpudi mengintensifkan sosialisasi kepada seluruh konstituennya, turun langsung menyapa warga masyarakatnya.
Menurut dia, pengalaman berkampanye di lapangan memberinya banyak pengetahuan, terutama kondisi masyarakat di lapangan. Hal ini membuatnya semakin membulatkan tekad untuk membantu masyarakat kecil lewat perannya sebagai wakil rakyat.
Mahpudi berkomitmen siap memperjuangkan aspirasi masyarakat yang telah mendukungnya, meski harus berhadapan dengan pihak mana pun yang membuat kebijakan memberatkan masyarakat kecil.
Bagi Mahpudi, meski baru dalam dunia politik, perjalanan hidup yang dilaluinya banyak memberikan pelajaran yang bermanfaat sehingga menjadi modal dasarnya dalam menjalan tugas di parlemen nanti.
"Insya Allah, kepentingan masyarakat paling utama di parlemen. Saya tetap berpihak kepada rakyat kecil, dan perjuangan para pedagang kaki lima, saya tidak akan berubah," ujar Mahpudi.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014