Bogor (Antaranews Bogor) - Lembaga konservasi "ex-situ" (di luar habitat asli) Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor, menyuguhkan program terapi bagi penderita autis menggunakan ikan lumba-lumba.

"Khusus bagi penderita autis, bisa mengikuti program (berenang bersama lumba-lumba) pada setiap hari Jumat," kata Humas Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Yulius H Suprihardo di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Ia menjelaskan berenang dengan lumba lumba ((Torsiup andacus) merupakan salah satu program TSI yang diadakan sejak 2013.

Dalam program tersebut, katanya, pengunjung dapat berenang, berinteraksi dan sekaligus bercengkerama dengan dua hingga empat ekor lumba lumba selama kurang lebih 30 menit.

Sebelum mengikuti program ini, pengunjung akan mendapat penjelasan mengenai lumba lumba oleh tim edukasi.

Pada saat berenang, katanya, juga akan didampingi oleh dua orang "keeper" (perawat satwa), baik pria maupun wanita.

Program itu dibuka setiap hari, mulai pukul 10.00 WIB, dan berakhir pada pukul 16.30 WIB.

Menurut Kepala Perawat lumba-lumba Supriyono bagi pengunjung yang mengikuti program itu harus mengeluarkan biaya sebesar Rp700 ribu pada akhir pekan.

Biaya tersebut, katanya, sudah termasuk minuman teh hangat, kudapan, dan berfoto langsung jadi sebagai kenang kenangan.

Sedangkan pada hari biasa, dikenakan biaya Rp485 ribu dan mendapat fasilitas yang sama.

Ia menambahkan program itu bukan cuma untuk perorangan, tetapi Taman Safari Indonesia juga melayani rombongan, yakni minimal untuk tiga orang, dan maksimal enam orang.

Yulius Suprihardo menambahkan bahwa antusiasme pengunjung untuk mengikuti program itu sangat tinggi, dengan rincian hampir 50 persen turis mancanegara, dan selebihnya dari dalam negeri.

Dengan mengikuti program itu, katanya, pengunjung secara tidak langsung mengenal mamalia air yang terkenal sebagai penolong itu, dan memberikan kontribusi dana konservasi melalui dana yang dikeluarkan.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014