Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun untuk sesi kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena reli pasar ekuitas dan ketegangan geopolitik berkurang yang  membatasi selera terhadap emas.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari kehilangan 6,00 dolar AS atau 0,39 persen menjadi menetap di 1.544,60 dolar AS per ounce.

Ketika ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran mereda dan perjanjian perdagangan Amerika Serikat-China fase satu diperkirakan akan ditandatangani minggu ini, permintaan untuk aset safe-haven emas berkurang.

"Pasar minggu ini difokuskan pada perjanjian perdagangan parsial Amerika Serikat-China," tulis Jim Wyckoff, analis senior Kitco.com.

Baca juga: Harga emas "rebound" karena data ekonomi Amerika di bawah perkiraan

"Kesepakatan perdagangan diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi global pada 2020."

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average menguat pada Selasa (14/1/2020), sempat melampaui 29.000 poin selama sesi, mencapai tertinggi baru sepanjang masa.

Baca juga: Rupiah pada awal pekan menguat seiring turunnya harga minyak

Ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya jatuh, karena investor tidak perlu mencari aset yang aman, seperti emas, untuk memarkir dana-dananya.

Baca juga: Harga Emas melonjak di tengah ketegangan AS dan Iran

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengirinan Maret kehilangan 25,4 sen atau 1,41 persen, menjadi ditutup pada 17,742 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik 5,2 dolar AS atau 0,53 persen, menjadi 987,30 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020