Palang Merah Indonesia (PMI) menyalurkan bantuan bagi korban kebakaran di Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menggunakan skema Cash Transfer Programming (CTP).
Menurut Kepala Markas PMI Tanah Laut Ahmad Zahid, Minggu, bantuan bagi 130 keluarga yang terdampak kebakaran tersebut diberikan dalam bentuk voucer atau kupon belanja dengan nilai masing-masing Rp1.240.000 per keluarga dalam kegiatan penyaluran bantuan yang dilaksanakan empat hari dari 26 sampai 29 Desember 2019.
Baca juga: PMI Banjar Kalsel terjunkan relawan padamkan kebakaran hutan di perbatasan
"Bantuan ini berasal dari dana sumbangan masyarakat di tiga PMI tingkat kabupaten di Kalimantan Selatan yakni PMI Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Hulu Sungai Utara yang difasilitasi PMI Kabupaten Kotabaru," katanya.
Ia memerinci, dalam hal ini nilai bantuan per keluarga dari PMI Tanah Laut nilainya Rp740 ribu, PMI Banjar Rp400 ribu, dan PMI Hulu Sungai Utara Rp100 ribu.
PMI menyalurkan bantuan menggunakan CTP karena skema itu dinilai efektif untuk membantu pemenuhan kebutuhan penyintas pada masa pemulihan. Dalam pelaksanaannya, PMI menugaskan delapan tenaga pendamping untuk mengawal penyaluran bantuan.
Baca juga: PMI Banjar terjunkan personel bantu padamkan karhutla di Kalsel
Penerapan skema itu memungkinkan korban kebakaran menggunakan bantuan sesuai keperluan, termasuk di antaranya membeli bahan pokok, alat pertukangan, perlengkapan rumah tangga, hingga kebutuhan melaut.
"Ada yang untuk memenuhi modal usaha mereka dengan membeli peralatan dan bahan dasar, kemudian ada penyintas yang sehari-harinya sebagai nelayan bisa membeli perlengkapannya kembali yang sudah habis terbakar dan ada juga beberapa warga yang menggunakannya untuk bahan bangunan serta peralatan rumah tangga," kata Ahmad Zahid.
Baca juga: Relawan PMI dikerahkan bantu padamkan karhutla di Banjar Kalsel
Seorang warga penerima bantuan, Misran, menggunakan bantuan untuk membeli jaring dan alat menangkap ikan. Sementara Siti Ramsah, korban kebakaran lainnya, menggunakan kupon bantuan untuk membeli peralatan memasak.
"Saya mengambil mixer untuk membuat kue yang nantinya bisa saya jual seperti sebelum terjadi kebakaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Menurut Kepala Markas PMI Tanah Laut Ahmad Zahid, Minggu, bantuan bagi 130 keluarga yang terdampak kebakaran tersebut diberikan dalam bentuk voucer atau kupon belanja dengan nilai masing-masing Rp1.240.000 per keluarga dalam kegiatan penyaluran bantuan yang dilaksanakan empat hari dari 26 sampai 29 Desember 2019.
Baca juga: PMI Banjar Kalsel terjunkan relawan padamkan kebakaran hutan di perbatasan
"Bantuan ini berasal dari dana sumbangan masyarakat di tiga PMI tingkat kabupaten di Kalimantan Selatan yakni PMI Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Hulu Sungai Utara yang difasilitasi PMI Kabupaten Kotabaru," katanya.
Ia memerinci, dalam hal ini nilai bantuan per keluarga dari PMI Tanah Laut nilainya Rp740 ribu, PMI Banjar Rp400 ribu, dan PMI Hulu Sungai Utara Rp100 ribu.
PMI menyalurkan bantuan menggunakan CTP karena skema itu dinilai efektif untuk membantu pemenuhan kebutuhan penyintas pada masa pemulihan. Dalam pelaksanaannya, PMI menugaskan delapan tenaga pendamping untuk mengawal penyaluran bantuan.
Baca juga: PMI Banjar terjunkan personel bantu padamkan karhutla di Kalsel
Penerapan skema itu memungkinkan korban kebakaran menggunakan bantuan sesuai keperluan, termasuk di antaranya membeli bahan pokok, alat pertukangan, perlengkapan rumah tangga, hingga kebutuhan melaut.
"Ada yang untuk memenuhi modal usaha mereka dengan membeli peralatan dan bahan dasar, kemudian ada penyintas yang sehari-harinya sebagai nelayan bisa membeli perlengkapannya kembali yang sudah habis terbakar dan ada juga beberapa warga yang menggunakannya untuk bahan bangunan serta peralatan rumah tangga," kata Ahmad Zahid.
Baca juga: Relawan PMI dikerahkan bantu padamkan karhutla di Banjar Kalsel
Seorang warga penerima bantuan, Misran, menggunakan bantuan untuk membeli jaring dan alat menangkap ikan. Sementara Siti Ramsah, korban kebakaran lainnya, menggunakan kupon bantuan untuk membeli peralatan memasak.
"Saya mengambil mixer untuk membuat kue yang nantinya bisa saya jual seperti sebelum terjadi kebakaran," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019