Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), bersusah payah merangkak naik di tengah kenaikan indeks acuan saham AS dan penguatan dolar AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari naik tipis 0,1 dolar AS atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 1.480,60 dolar AS per ounce.

Indeks-indeks acuan di Wall Street cenderung terus naik karena sentimen investor terangkat setelah China dan Amerika Serikat menyetujui kata-kata dari perjanjian ekonomi dan perdagangan fase-satu.

Indeks Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Indeks Komposit Nasdaq semua membukukan kenaikan moderat pada Selasa (17/12/2019). Ketika ekuitas naik, harga emas biasanya tertekan karena investor tidak perlu beralih ke aset safe-haven.

Baca juga: Rupiah kembali menguat tembus Rp14.000 per dolar Selasa sore

Emas juga mendapat tekanan tambahan dari rebound dolar AS. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,2 persen menjadi sekitar 97,20 pada pukul 20.00 GMT.

Dolar AS dan emas bergerak berlawanan arah. Ketika greenback menguat maka harga emas akan tertekan karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 4,1 sen atau 0,24 persen, menjadi ditutup pada 17,072 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 1,5 dolar AS atau 0,16 persen, menjadi menetap pada 929,80 dolar AS per ounce.

Emas berjangka sedikit lebih rendah pada perdagangan sehari sebelumnya, karena pasar ekuitas memperpanjang reli di tengah meredanya ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan China.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari, turun tipis 0,7 dolar AS atau 0,05 persen menjadi ditutup di 1.480,50 dolar AS per ounce pada Senin (16/12/2019).

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019