Jumlah warga yang menjadi korban keracunan di dua desa di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat usai menyantap makanan pada acara Maulidan pada Sabtu, (14/12) bertambah.

"Hingga saat ini jumlah sementara korban keracunan yang merupakan warga Kampung Barujagong RT 04/10, Desa Cisarua dan Kampung Sinagarkolot RT 01/08, Desa Nagrak Utara mencapai 83 orang," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Minggu.

Baca juga: Keracunan kembali menimpa puluhan warga di dua desa di Sukabumi

Menurutnya, warga yang keracunan tersebut sebanyak 58 orang ditangani di Puskesmas Nagrak, 23 orang ditangani di posko kesehatan yang dibangun di sekitar lokasi kejadian dan dua orang lainnya harus dirujuk RS Sekarwangi Cibadak karena kondisi kesehatannya terus menurun.

Selain itu, 37 orang dari jumlah warga yang mengalami gejala keracunan sudah pulang dan menjalani perawatan jalan. 'Tidak menutup kemungkinan jumlah warga yang menjadi korban keracunan bertambah," ujar dia.

Baca juga: 78 korban keracunan di Sukabumi berangsur membaik

Kasus keracunan makanan yang mulai terjadi pada Sabtu sekitar pukul 23.00 WIB tersebut hingga hari Ahad masih ditangani petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Pihaknya juga masih bersiaga di lokasi untuk membantu evakuasi korban baik dari rumah ke puskesmas atau posko kesehatan maupun ke rumah sakit.

Warga yang mengalami gejala keracunan terus bertambah sejak Minggu (15/12) pukul 10.30 WIB. Mereka mayoritas mengeluh pusing, mual, muntah, diare hingga bolak balik buang air besar (BAB).

"Petugas dari kepolisian dan Dinkes pun sudah mengambil contoh makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal ini seperti telur, gudeg nangka, mie, dan sambal," tambahnya.

Baca juga: Keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi

Daeng mengatakan dalam penanganan kasus keracunan ini pihaknya juga berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait dan menyiagakan relawan serta petugas penanggulangan bencana di lokasi. 
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019