Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tajam lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan meningkatkan indeks acuan saham utama dan dolar AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari jatuh sebanyak 18,00 dolar AS atau 1,21 persen, menjadi menetap di 1.465,10 dolar AS per ounce, setelah sehari sebelumnya meningkat 0,20 persen.
Indeks-indeks acuan saham Amerika Serikat naik signifikan pada perdagangan Jumat (6/12/2019) karena laporan pekerjaan positif mengangkat sentimen investor. Dolar AS juga menguat terhadap rival utamanya didorong oleh data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan.
Angka resmi yang dirilis pada Jumat (6/12/2019) menunjukkan bahwa pengusaha-pengusaha AS menambahkan 266.000 pekerjaan pada November, dan tingkat pengangguran turun sedikit menjadi 3,5 persen.
Peningkatan lapangan pekerjaan terutama terjadi di jasa-jasa kesehatan dan layanan profesional serta teknis, laporan itu menunjukkan. Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan kenaikan lebih moderat sebesar 180.000 pekerjaan.
Pada tengah hari, Dow Jones Industrial Average menambahkan 324,22 poin atau 1,17 persen, menjadi 28.002,01 poin. Indeks S&P 500 naik 31,15 poin atau 1,00 persen, menjadi 3.148,56 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 83,77 poin atau 0,98 persen, menjadi 8.654,76 poin.
Ketika pasar ekuitas menguat, emas sebagai salah satu aset safe haven menjadi kurang menarik karena para investor mengalihkan investasi mereka ke aset-aset berisiko yang memberikan imbal hasil lebih tinggi seperti saham.
Sementara itu, indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,3 persen menjadi berada di sekitar 97,70.
Ketika dolar AS menguat, emas yang dihargakan dalam dolar biasanya jatuh karena menjadi lebih mahal dan kurang menarik bagi investor yang memegang mata uang lain.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 46,3 sen atau 2,71 persen menjadi ditutup pada 16,569 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari turun 1,70 dolar AS atau 0,19 persen, menjadi 898,90 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari jatuh sebanyak 18,00 dolar AS atau 1,21 persen, menjadi menetap di 1.465,10 dolar AS per ounce, setelah sehari sebelumnya meningkat 0,20 persen.
Indeks-indeks acuan saham Amerika Serikat naik signifikan pada perdagangan Jumat (6/12/2019) karena laporan pekerjaan positif mengangkat sentimen investor. Dolar AS juga menguat terhadap rival utamanya didorong oleh data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan.
Angka resmi yang dirilis pada Jumat (6/12/2019) menunjukkan bahwa pengusaha-pengusaha AS menambahkan 266.000 pekerjaan pada November, dan tingkat pengangguran turun sedikit menjadi 3,5 persen.
Peningkatan lapangan pekerjaan terutama terjadi di jasa-jasa kesehatan dan layanan profesional serta teknis, laporan itu menunjukkan. Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan kenaikan lebih moderat sebesar 180.000 pekerjaan.
Pada tengah hari, Dow Jones Industrial Average menambahkan 324,22 poin atau 1,17 persen, menjadi 28.002,01 poin. Indeks S&P 500 naik 31,15 poin atau 1,00 persen, menjadi 3.148,56 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 83,77 poin atau 0,98 persen, menjadi 8.654,76 poin.
Ketika pasar ekuitas menguat, emas sebagai salah satu aset safe haven menjadi kurang menarik karena para investor mengalihkan investasi mereka ke aset-aset berisiko yang memberikan imbal hasil lebih tinggi seperti saham.
Sementara itu, indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,3 persen menjadi berada di sekitar 97,70.
Ketika dolar AS menguat, emas yang dihargakan dalam dolar biasanya jatuh karena menjadi lebih mahal dan kurang menarik bagi investor yang memegang mata uang lain.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 46,3 sen atau 2,71 persen menjadi ditutup pada 16,569 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari turun 1,70 dolar AS atau 0,19 persen, menjadi 898,90 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019