Sukabumi (Antaranews Bogor) - Satuan Buru dan Sergap Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota, melumpuhkan seorang tersangka pembobol rumah perwira tinggi (Pati) berpangkat Marsekal Pertama TNI Angkatan Udara karena mencoba melawan saat akan ditangkap.

"Kami berhasil menyita barang bukti berupa satu unit telepon genggam Blackberry, satu bilah pedang komando dan satu unit motor Honda Blade warna merah hitam," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Sulaeman kepada Antara, Sabtu.

Tersangka yang dilumpuhkan oleh timah panas pada betis sebelah kirinya diketahui bernama Deri alias Ining warga Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.

Dari hasil pemeriksaan kepada tersangka, ternyata mereka sudah empat kali membobol rumah kosong bahkan salah satunya adalah rumah milik jendral bintang satu yang berada di Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.

Selain menangkap tersangka polisi juga menangkap rekan-rekan Deri yakni Deden Bayanudin alias Momo dan Angga Irmanto alias Ogut yang keduanya juga tetangga Deri.

Menurut Sulaeman modus operandi yang dilakukan oleh para tersangka adalah mengincar rumah kosong yang sebelumnya menandai dahulu dengan cara mengikat benang pada gerbang atau pintu rumah calon korbannya untuk mengetahui apakah rumah tersebut benar-benar kosong atau tidak.

Selain itu melempar dengan batu, rumah kosong incarannya yang tujuannya untuk mengetahui apakah si pemilik rumah ada di dalam atau tidak.

Selain di rumah sang jendral, pelaku juga membobol tiga rumah lainnya yang berada di tiga tempat berbeda yakni di Cimahpar, Kabupaten Sukabumi sebanyak dua kali dan Selabintana, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi.

"Sebelum melakukan aksinya mereka telah menandai rumah yang akan dibobolnya. Dalam aksinya tersebut, tersangka juga berhasil menggondol satu unit laptop, televisi LCD, notebook, blender dan 100 lembar mata uang Yuan pecahan 100," tambahnya.

Sulaeman mengatakan sampai saat ini pihaknya masih mengembangkan kasus ini dan memburu dua tersangka lainnya yang masih dalam pencarian orang yakni Ridwan alias Wawang dan Ujang Fahri alias Popey.

Salah seorang tersangka yakni Deden mengaku setelah kondisi rumah yang ditandainya benar-benar atau diyakini tidak ada orang di dalamnya maka pada malam harinya kelima pelaku dengan mengendarai mobil merk avanza menyatroni rumah korbannya.

Untuk masuk kerumah si korban, pelaku mencongkel bagian jendelanya dan dua orang lainnya bertuga mengawasi lokasi.

"Untuk pedang komando kami jual seharga Rp30 ribu, sementara barang dan uang hasil pembobolan rumah tersebut digunakan untuk hura-hura dan pesta. Selam 2013 sampai sekarang kami sudah empat kali membobol rumah kosong," kata tersangka.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014