Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menargetkan akan meningkatkan ekspor buah manggis khas Purwakarta pada tahun depan hingga mencapai 50 ribu ton.

"Sejauh ini kami baru bisa mengekspor sekitar 30 ribu ton manggis per tahun. Target kami, di musim panen tahun depan bisa mengekspor 50 ribu ton,” kata bupati setempat Anne Ratna Mustika, di Purwakarta, Senin.

Dikatakannya, manggis Wanayasa saat ini menjadi produk perkebunan rakyat khas Purwakarta yang cukup menjanjikan dari sisi ekonomi, bahkan memiliki daya saing secara global.

Baca juga: Pemkab Purwakarta akan gali potensi perkebunan daerah dataran tinggi

Menurut bupati, sejak 2017 lalu pemerintah pusat membuka kran ekspor manggis ke sejumlah negara di Asia.

Pihaknya akan terus mendorong agar produktivitas perkebunan manggis ini terus meningkat, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.

Untuk memperkuat kualitas manggis khas Purwakarta, di antara upayanya ialah dengan memberikan bimbingan mengenai good agricultural practice (GAP) dan standard operational procedure (SOP) kepada para petani.

Baca juga: Area perkebunan manggis Purwakarta akan dijadikan agrowisata

"Dari sisi kuantitas, kami terus mendorong bagaimana supaya produktivitasnya terus meningkat. Sehingga, kebutuhan domestik maupun ekspor bisa tetap terpenuhi," katanya.

Luas lahan perkebunan manggis di Purwakarta mencapai 1.500 hektare, tersebar di empat kecamatan, yakni Wanayasa, Kiarapedes, Bojong dan Darangdan.

Untuk rata-rata produksi manggis saat panen raya sekitar 47 ton per hektare. Hasil panen tersebut, selama ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal. Tapi sampai memenuhi kebutuhan ekspor.

Baca juga: Purwakarta siapkan 5 hektare lahan perkebunan manggis

"Kalau untuk ekspor sebenarnya tidak ada batasan. Tapi sejauh ini kami baru mampu mengekspor sekitar 30 ribu ton per tahun. Target kami, di musim panen tahun depan ekspor bisa meningkat hingga 50 ribu ton,” kata dia.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019