Berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat tanpa disadari sebagian bersumber dari lemahnya kepemimpinan dan pengelolaan kelompok terkecil dalam masyarakat yakni keluarga.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Asrorun Ni'am Sholeh, mengatakan hal itu seperti dikutip dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu.
Menurut Asrorun, beberapa persoalan yang terjadi di masyarakat seperti, anak-anak terlantar, anak jalanan, kenakalan remaja, perceraian, dan kekerasan dalam rumah tangga, adalah bentuk-bentuk persoalan yang salah satu penyebabnya adalah persoalan ketahanan keluarga.
Persoalan ketahanan keluarga, kata dia, salah satu sumbernya adalah pernikahan yang tidak didasari oleh kompetensi, baik kompetensi hukum keluarga, hak-hak dan kesehatan reproduksi, kepemimpinan dalam keluarga, hingga kompetensi pemenuhan ekonomi keluarga.
Pada kegiatan pendidikan kepemimpinan pemuda dalam rumah tangga di Universitas Islam Neheri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Sabtu (23/11), Asorun mengingatkan, agar para pemuda mempersiapkan bekal kompetensi sebelum memasuki kehidupan berumah tangga.
Menurut dia, pendidikan kepemimpinan pemuda dalam rumah tangga ini merupakan ikhtiar dari Kemenpora dalam menyiapkan para pemuda berwawasan luas, berkepribadian, dan memiliki jiwa kepemimpinan. "Semua hal ini dimulai dari individu, berlanjut dalam rumah tangga yang kemudian siap menjadi pemimpin publik," katanya.
Asrorun menjelaskan, program ini diharapkan mampu menjawab salah satu isu penting di masyarakat, yakni bagaimana kesiapan dan kemampuan pemuda dalam membina rumah tangga.
"Ini juga bagian dari komitmen Kemenpora untuk terus melayani pemuda melalui program inovatif dan aktual sekaligus mensukseskan prioritas utama Kabinet Indonesia Maju dalam pembangunan sumber daya manusia," ujar Asrorun.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Asrorun Ni'am Sholeh, mengatakan hal itu seperti dikutip dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu.
Menurut Asrorun, beberapa persoalan yang terjadi di masyarakat seperti, anak-anak terlantar, anak jalanan, kenakalan remaja, perceraian, dan kekerasan dalam rumah tangga, adalah bentuk-bentuk persoalan yang salah satu penyebabnya adalah persoalan ketahanan keluarga.
Persoalan ketahanan keluarga, kata dia, salah satu sumbernya adalah pernikahan yang tidak didasari oleh kompetensi, baik kompetensi hukum keluarga, hak-hak dan kesehatan reproduksi, kepemimpinan dalam keluarga, hingga kompetensi pemenuhan ekonomi keluarga.
Pada kegiatan pendidikan kepemimpinan pemuda dalam rumah tangga di Universitas Islam Neheri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Sabtu (23/11), Asorun mengingatkan, agar para pemuda mempersiapkan bekal kompetensi sebelum memasuki kehidupan berumah tangga.
Menurut dia, pendidikan kepemimpinan pemuda dalam rumah tangga ini merupakan ikhtiar dari Kemenpora dalam menyiapkan para pemuda berwawasan luas, berkepribadian, dan memiliki jiwa kepemimpinan. "Semua hal ini dimulai dari individu, berlanjut dalam rumah tangga yang kemudian siap menjadi pemimpin publik," katanya.
Asrorun menjelaskan, program ini diharapkan mampu menjawab salah satu isu penting di masyarakat, yakni bagaimana kesiapan dan kemampuan pemuda dalam membina rumah tangga.
"Ini juga bagian dari komitmen Kemenpora untuk terus melayani pemuda melalui program inovatif dan aktual sekaligus mensukseskan prioritas utama Kabinet Indonesia Maju dalam pembangunan sumber daya manusia," ujar Asrorun.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019