Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Pancasila memberikan pelatihan kepada warga Rw 04 Ciracas Jakarta Timur cara membuat minuman jamu dari tanaman obat keluarga yang sehat dengan baik dan benar.

"Masyarakat disini sudah mulai membuat jamu secara mandiri, namun belum ada pembinaan. Untuk itu kami dari Fakultas Farmasi Universitas Pancasila merasa terpanggil untuk melakukan pembinaan," kata Tim Pengabdian Masyarakat  Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Novi Yantih disela-sela Pelatihan Cara Pembuatan Minuman Sehat yang Baik dan Benar di Balai Warga Rw 04 Ciracas Jakarta Timur, Rabu.

Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Pancasila diketuai oleh Prof Shirly Kumala, dengan tim anggota Titiek Martati, Novi Yantih, Andri Prasetyo, dan Gressty.

Novi berharap agar setelah mendapat pelatihan tersebut maka warga dapat meningkatkan derajat kesehatan kehidupannya dan juga meningkatkan ekonomi di lingkungan masyarakat setempat dengan menghasilkan minuman jamu sesuai standar kesehatan yang digemari warga.

Baca juga: Universitas Pancasila tingkatkan mutu pendidikan dengan lahirkan SDM yang kompetitif

Pelatihan yang dilakukan kata Novi adalah bagaimana cara memperoleh bahan baku yang baik, cara pengolahan bahan baku, pengemasan produk dan juga standar uji mutu agar mempunyai kualitas produk jamu yang baik dan sehat.

Selain itu juga kami juga memberikan pelatihan cara memperoleh izin dan juga bagaimana produk tersebut tetap higienis. "Kami juga akan melakukan kerja sama denga FPUP yang memiliki Lab pengujian mutu," kata dosen Farmasi Universitas Pancasila tersebut.

Sedangkan Tim Pengmas Universitas Titiek Martati mengatakan pembinaan tersebut merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Baca juga: Universitas Pancasila siapkan para mahasiswa menjadi entrepreneur muda

Titiek menjelaskan dipilihnya tempat RW 04 Ciracas Jaktim tersebut karena memang sudah ada yang menghasilkan minuman jamu tradisional sehingga perlu pembinaan lebih lanjut agar dapat memproduksi jamu dengan baik dan benar.

Selain itu juga warga setempat mempunyai lahan serta juga sumber daya manusia yang melakukan pembuatan jamu dari tanaman obat keluarga. "Jadi tinggal kita menambahkan saja bagaimana memproduksi minuman jamu sesuai dengan standar yang berlaku tentunya nantinya bisa mengangkat derajat kesehatan masyarakat setempat."

Sementara itu Ketua Rw04 Ciracas Jakarta Timur Supriyadi mengatakan kami bertekad membangun wilayah setempat menciptakan untuk menyelamatkan lingkungan.

"Kami bulatkan tekad bersama warga melakukan penghijauan dengan tanaman obat keluarga (Toga) yang berkelanjutan dengan kelompok wanita tani," katanya
Supriyadi yang juga Anggota Korlantas Polri ini mengatakan warga setempat sudah menghasilkan produk dalam bentuk minuman kesehatan.

Baca juga: Universitas Pancasila bina mahasiswa menjadi wirausahawan tangguh

Ketua RT04/04 Arif Wahyudin mengatakan produk yang dihasilkan warga yaitu bir pletok dan gula asem. "Untuk sementara ini baru dua produk yang kami hasilkan," katanya.

Arif mengapresiasi pelatihan yang diberikan oleh Fakultas Farmasi Universitas Pancasila yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga.

Dengan adanya pelatihan dari FPUP ini tentunya lebih disempurnakan cara memproduksi hingga cara memasarkan produksi jamu tersebut yang hingga saat ini masih terkendala.

"Semoga dengan adanya FPUP maka akan membuka peluang pasar bagi produk warga kami tersebut," katanya.
 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019