Pemerintah Kabupaten Bogor mendukung program satu desa satu perawat untuk mendukung pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas kesehatan warga.

"Program satu perawat satu desa harus direalisasikan, selain meningkatkan pelayanan kesehatan juga meningkatkan kesejahteraan para perawat di Kabupaten Bogor," kata Bupati Bogor Ade Yasin dalam siaran pers pemerintah kabupaten, Selasa.

Keberadaan perawat, menurut dia, merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan yang berkesinambungan di Kabupaten Bogor.

"Peran perawat sangat penting karena bersentuhan langsung dengan pasien. Salah satunya melalui pelayanan dengan teknologi dan alat yang mutakhir untuk menciptakan masyarakat Kabupaten Bogor sehat," ujarnya.

Baca juga: Bupati Bogor minta tolong pesiden Jokowi bangunkan jalur Puncak Dua
Baca juga: Bupati Bogor instruksikan tiga camat pantau Sungai Cileungsi Bogor

Ade Yasin mengatakan bahwa memaksimalkan peran perawat menjadi hal yang penting di samping peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, mulai dari rumah sakit sampai puskesmas.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Bogor Yusuf Djamili mengatakan bahwa organisasinya siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk meningkatkan kualitas layanan perawat. 

"Mengantongi izin saja tidak cukup, kualitas juga dibutuhkan untuk meningkatkan pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya masalah kesehatan yang lebih besar," kata Yusuf.

Baca juga: Pencemar Sungai Cileungsi kini diancam UU Lingkungan Hidup

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPNI Jawa Barat Wawan Hernawan memaparkan bahwa ada 4.314 tenaga perawat di Kabupaten Bogor, tapi jumlah itu belum cukup untuk mendukung penanganan masalah kesehatan di Kabupaten Bogor secara menyeluruh.

"Ke depannya perawat tidak hanya melakukan pelayanan kuratif. Tetapi berperan aktif melakukan pelayanan preventif. Seperti edukasi dan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat hingga pelosok desa," kata Wawan.

 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019