Bupati Karawang, Jawa Barat Cellica Nurrachadiana meminta para camat di daerah Karawang Selatan untuk mendata kebutuhan sumur timba dalam mengatasi kekeringan di daerah tersebut.
"Saat ini sumur buatan baru ada di Desa Jatilaksana, Kecamatan Pangkalan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih saat kemarau," katanya, di Karawang, Senin.
Ia mengatakan, pembuatan sumur timba itu relatif terjangkau. Dengan anggaran sekitar Rp350 juta bisa digunakan untuk membangun sepuluh titik sumur.
Baca juga: Ada 22 desa di Karawang dilanda kekeringan dan krisis air bersih
Atas hal tersebut, ia menginstruksikan agar para camat mengidentifikasi kebutuhan sumur timba di daerahnya untuk membantu warga menghadapi kekeringan saat kemarau.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang menyatakan sebanyak 22 desa dilanda krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini.
"Sebanyak 22 desa yang terdampak kekeringan itu tersebar di delapan kecamatan," kata Sekretaris BPBD setempat Supriatna.
Baca juga: Kemarau, petani di Karawang menunda tanam karena tidak ada air
Puluhan desa tersebut di antaranya tersebar di Kecamatan Pangkalan, Tegalwaru, Ciampel, Telukjambe Barat, Tirtajaya, Kutawaluya, Cilebar dan Kecamatan Pakisjaya.
Sesuai dengan catatan BPBD Karawang, warga yang terdampak kekeringan tersebut mencapai 35.474 keluarga. Selain itu, kemarau juga mengakibatkan 422 hektare sawah mengalami kekeringan.
Baca juga: Kekeringan, puluhan PNS Karawang ikuti shalat minta hujan
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Saat ini sumur buatan baru ada di Desa Jatilaksana, Kecamatan Pangkalan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih saat kemarau," katanya, di Karawang, Senin.
Ia mengatakan, pembuatan sumur timba itu relatif terjangkau. Dengan anggaran sekitar Rp350 juta bisa digunakan untuk membangun sepuluh titik sumur.
Baca juga: Ada 22 desa di Karawang dilanda kekeringan dan krisis air bersih
Atas hal tersebut, ia menginstruksikan agar para camat mengidentifikasi kebutuhan sumur timba di daerahnya untuk membantu warga menghadapi kekeringan saat kemarau.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang menyatakan sebanyak 22 desa dilanda krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini.
"Sebanyak 22 desa yang terdampak kekeringan itu tersebar di delapan kecamatan," kata Sekretaris BPBD setempat Supriatna.
Baca juga: Kemarau, petani di Karawang menunda tanam karena tidak ada air
Puluhan desa tersebut di antaranya tersebar di Kecamatan Pangkalan, Tegalwaru, Ciampel, Telukjambe Barat, Tirtajaya, Kutawaluya, Cilebar dan Kecamatan Pakisjaya.
Sesuai dengan catatan BPBD Karawang, warga yang terdampak kekeringan tersebut mencapai 35.474 keluarga. Selain itu, kemarau juga mengakibatkan 422 hektare sawah mengalami kekeringan.
Baca juga: Kekeringan, puluhan PNS Karawang ikuti shalat minta hujan
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019