Kepolisian Resor Temanggung, Jawa Tengah, mendalami motif seorang anak SD warga Kelurahan Butuh, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, HAN (12) yang meninggal dengan cara gantung diri.
Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP M Alfan Armin di Temanggung, Senin, mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut dengan meminta keterangan sejumlah saksi.
"Kami sudah periksa lima saksi dari keluarganya, kami juga akan mencari informasi dari temannya dan profil korban itu sendiri dalam kesehariannya," katanya.
Baca juga: Siswi SMP di Bogor mencoba bunuh diri dengan terjun ke sungai
Ia mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh orang tuanya pada Senin pagi di ruang gudang bagian belakang rumahnya dalam keadaan menggantung.
Ia mengatakan setelah mendapat informasi dari warga tentang kasus tersebut, pihaknya mengirimkan petugas ke lokasi kejadian.
Ia menuturkan berdasarkan hasil pengecekan sementara yang dilakukan petugas dari Puskesmas dan Dokes Polres Temanggung, tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan pada tubuh korban.
"Guna mengetahui penyebab kematian tersebut, korban menjalani autopsi di RSUD Temanggung," katanya.
Baca juga: ABG pilih bunuh diri akibat hubungan cintanya tidak direstui
Sebelum gantung diri, putra pertama Heru Suwartono (39) ini meninggalkan surat berbunyi "Yowes nek pancen bokde ora kenal karo aku tak ngendat alias mati nang buri omah, seko Pinjol" (Kalau bude tidak mengenal saya, saya mau bunuh diri dengan cara menggantung di belakang rumah, dari Pinjol--red).
Berdasarkan informasi dari warga, korban tinggal bersama ayah, paman, dan ibu tirinya. Sebelum kejadian, korban sempat dimarahi orang tuanya karena tidak pulang ke rumah pada malam Minggu kemarin.
Tetangga korban Sutarto menuturkan korban dikenal sebagai anak yang periang. Anak tersebut dalam kesehariannya baik di masyarakat.
Baca juga: Wabup Purwakarta naik tower gagalkan warganya bunuh diri
Ia mengatakan setiap hari dia selalu bermain ke tempatnya bersama teman-temannya.
Menurut dia sebelum kejadian pihaknya tidak menemukan hal-hal yang aneh pada diri korban.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP M Alfan Armin di Temanggung, Senin, mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut dengan meminta keterangan sejumlah saksi.
"Kami sudah periksa lima saksi dari keluarganya, kami juga akan mencari informasi dari temannya dan profil korban itu sendiri dalam kesehariannya," katanya.
Baca juga: Siswi SMP di Bogor mencoba bunuh diri dengan terjun ke sungai
Ia mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh orang tuanya pada Senin pagi di ruang gudang bagian belakang rumahnya dalam keadaan menggantung.
Ia mengatakan setelah mendapat informasi dari warga tentang kasus tersebut, pihaknya mengirimkan petugas ke lokasi kejadian.
Ia menuturkan berdasarkan hasil pengecekan sementara yang dilakukan petugas dari Puskesmas dan Dokes Polres Temanggung, tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan pada tubuh korban.
"Guna mengetahui penyebab kematian tersebut, korban menjalani autopsi di RSUD Temanggung," katanya.
Baca juga: ABG pilih bunuh diri akibat hubungan cintanya tidak direstui
Sebelum gantung diri, putra pertama Heru Suwartono (39) ini meninggalkan surat berbunyi "Yowes nek pancen bokde ora kenal karo aku tak ngendat alias mati nang buri omah, seko Pinjol" (Kalau bude tidak mengenal saya, saya mau bunuh diri dengan cara menggantung di belakang rumah, dari Pinjol--red).
Berdasarkan informasi dari warga, korban tinggal bersama ayah, paman, dan ibu tirinya. Sebelum kejadian, korban sempat dimarahi orang tuanya karena tidak pulang ke rumah pada malam Minggu kemarin.
Tetangga korban Sutarto menuturkan korban dikenal sebagai anak yang periang. Anak tersebut dalam kesehariannya baik di masyarakat.
Baca juga: Wabup Purwakarta naik tower gagalkan warganya bunuh diri
Ia mengatakan setiap hari dia selalu bermain ke tempatnya bersama teman-temannya.
Menurut dia sebelum kejadian pihaknya tidak menemukan hal-hal yang aneh pada diri korban.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019