Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat kerugian material akibat bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sepanjang September 2019 mencapai Rp3,2 miliar.

"Kerugian terbesar berasal dari kejadian bencana kebakaran yang pada September lalu mendominasi kasus bencana," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa.

Menurut dia, besarnya kerugian bencana pada September karena kejadian kebakaran yang melanda beberapa lokasi di kabupaten terluas di pulau Jawa dan Bali tersebut cukup tinggi dan seluruh rumah yang terdampak tidak ada yang berhasil diselamatkan.

Baca juga: 37 bencana terjadi di Sukabumi sepanjang September 2019

Tidak hanya rumah, kebakaran tersebut juga menghanguskan harta benda milik korban seperti peralatan rumah tangga, elektronik, pakaian hingga kendaraan. Belum lagi ditambah kebakaran hutan dan lahan yang pada bulan lalu terjadi beberapa kasus.

Selain kebakaran, yang menjadi penyumbang terbesar kerugian akibat bencana adalah kekeringan di mana sejumlah lahan pertanian tidak bisa ditanami dan ada yang gagal panen. Kemudian,bencana lainnya yang terjadi sepanjang September yakni longsor yang mengakibatkan saluran air rusak sedang.

Dari rekapitulasi kejadian bencana selama September, BPBD mencatat untuk kasus kebakaran sebanyak 21 kejadian, kekeringan 15 kejadian dan longsor satu kejadian. Adapun rumah yang terdampak sebanyak sebanyak 31 rumah dengan rincian 29 rusak berat dan dua rusak sedang.

Baca juga: Ini jumlah kerugian bencana di Sukabumi selama Agustus 2019
Baca juga: Bencana alam rusak puluhan rumah di Sukabumi sepanjang Agustus 2019

"Meskipun kejadian bencana di September cukup tinggi, tetapi tidak ada korban jiwa hanya empat warga saja yang mengalami luka-luka seperti korban kebakaran namun sudah ditangani," tambahnya.

Daeng mengatakan untuk Oktober ini sudah ada beberapa kejadian bencana yang tetap didominasi kebakaran. Pihaknya juga tidak henti-henti mengingatkan dan mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas yang memicu terjadinya kebakaran dan selalu waspada karena musim kemarau ini cukup panjang sehingga kondisi wilayah menjadi kering dan rawan terjadi kebakaran.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019