Sukabumi (Antaranews Bogor) - Kepala Polres Sukabumi, Jawa Barat menginstruksikan kepada anggotanya agar melakukan tembak di tempat kepada oknum berandalan bermotor yang melakukan aksi anarkis dan mengancam jiwa.
"Tindakan tegas ini perlu kami lakukan jika si pelaku berandalan bermotor sudah mengancam jiwa anggota kami maupun orang lain," kata Kapolres Sukabumi AKBP Asep Edi Suheri kepada Antara, Kamis.
Namun tembak di tempat lanjut dia dilakukan sesuai prosedur dan akan dibarengi dahulu tembakan peringatan, jika tidak digubris maka terpaksa kami tembak di tempat.
Menurut Asep, instruksi ini diberlakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat karena ulah berandalan bermotor saat ini sudah di luar batas kewajaran bahkan sampai nekat menghabisi nyawa orang lain seperti yang terjadi di Bandung yang menyebabkan seorang Taruna Akademi Angkatan Udara tewas. Diduga korban dihabisi nyawanya saat mempertahankan motor dari rampasan oknum berandalan bermotor.
Bahkan, berandalan bermotor saat ini ada anggotanya yang merupakan jaringan pengedar maupun pencurian kendaraan bermotor. Tapi pihaknya menjelaskan berandalan bermotor berbeda dengan klub motor, biasanya klub pecinta motor setiap melakukan kegiatan selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan kegiatannya positif.
"Untuk di wilayah hukum kami belum ada kasus berandalan bermotor, tapi kami tetap waspada dan melakukan antisipasi adanya kelompok tersebut, karena tidak menutup kemungkinan genk motor masuk ke wilayah Kabupaten Sukabumi dan merekrut anggota karena letak geografisnya yang berbatasan dengan dua kota besar," tambahnya.
Asep juga mengimbau kepada para klub motor jika akan melakukan kegiatan untuk selalu melapor dan berkoordinasi untuk mendapatkan pengawasan dan pengamanan dari pihak kepolisian, apalagi dengan membawa anggota dengan jumlah banyak yang bisa menyebabkan sesuatu hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan maupun ada gesekan lainnya.
Selain itu, pihaknya juga kerap melakukan pembinaan terhadap para anggota klub motor seperti membuat nota kesepahaman untuk ikut memberantas segala bentuk aksi berandalan bermotor yang sudah meresahkan warga. Dan selalu mendata dan memperingati anggota klubnya jika terjadi gesekan dengan pecinta motor lainnya bisa dengan mudah diselesaikan melalui musyawarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Tindakan tegas ini perlu kami lakukan jika si pelaku berandalan bermotor sudah mengancam jiwa anggota kami maupun orang lain," kata Kapolres Sukabumi AKBP Asep Edi Suheri kepada Antara, Kamis.
Namun tembak di tempat lanjut dia dilakukan sesuai prosedur dan akan dibarengi dahulu tembakan peringatan, jika tidak digubris maka terpaksa kami tembak di tempat.
Menurut Asep, instruksi ini diberlakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat karena ulah berandalan bermotor saat ini sudah di luar batas kewajaran bahkan sampai nekat menghabisi nyawa orang lain seperti yang terjadi di Bandung yang menyebabkan seorang Taruna Akademi Angkatan Udara tewas. Diduga korban dihabisi nyawanya saat mempertahankan motor dari rampasan oknum berandalan bermotor.
Bahkan, berandalan bermotor saat ini ada anggotanya yang merupakan jaringan pengedar maupun pencurian kendaraan bermotor. Tapi pihaknya menjelaskan berandalan bermotor berbeda dengan klub motor, biasanya klub pecinta motor setiap melakukan kegiatan selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan kegiatannya positif.
"Untuk di wilayah hukum kami belum ada kasus berandalan bermotor, tapi kami tetap waspada dan melakukan antisipasi adanya kelompok tersebut, karena tidak menutup kemungkinan genk motor masuk ke wilayah Kabupaten Sukabumi dan merekrut anggota karena letak geografisnya yang berbatasan dengan dua kota besar," tambahnya.
Asep juga mengimbau kepada para klub motor jika akan melakukan kegiatan untuk selalu melapor dan berkoordinasi untuk mendapatkan pengawasan dan pengamanan dari pihak kepolisian, apalagi dengan membawa anggota dengan jumlah banyak yang bisa menyebabkan sesuatu hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan maupun ada gesekan lainnya.
Selain itu, pihaknya juga kerap melakukan pembinaan terhadap para anggota klub motor seperti membuat nota kesepahaman untuk ikut memberantas segala bentuk aksi berandalan bermotor yang sudah meresahkan warga. Dan selalu mendata dan memperingati anggota klubnya jika terjadi gesekan dengan pecinta motor lainnya bisa dengan mudah diselesaikan melalui musyawarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014