Bogor (Antaranews Bogor) - Sebanyak 21 komunitas peduli lingkungan mengikuti kegiatan susur Sungai Ciliwung atau "Ngariung Ciliwung" yang diselenggarakan KPC Bogor, bertempat di Kampung Gelonggong, Desa Kedung Waringin, Kecamatan Bojong Gede, Minggu.

"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya komunitas peduli Sungai Ciliwung dalam penyelamatan sungai ini dari ancaman kerusakan dan kepunahan," ujar Een Irawan Putra, Koordinator Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Bogor.

Een menjelaskan, kegiatan Ngariung Ciliwung ini diikuti berbagai komunitas dari Puncak sampai Jakarta yang berjumlah mencapai 21 komunitas yang turut mendorong dan mengajak masyarakat sepanjang aliran sungai serta pemerintah daerah mendukung restorasi ekosistem di wilayah Jawa Barat.

Ia mengatakan, wilayah Jawa Barat merupakan kawasan tengah dan hulu Sungai Ciliwung sebaiknya membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah berupaya mengantisipasi baniir ibu kota negara dengan berbagai langkah seperti melakukan pemulihan sungai, pengerukan, penguatan tebing, tanggul, penyodetan dan relokasi ribuan warga yang tinggal dibantaran sungai.

Upaya tersebut, lanjut Een, merupakan bagian dari restorasi ekosistem Sungai Ciliwung yang mestinya dilakukan dari hulu sampai wilayah hilir.

"Dalam kegiatan ini kami turut mengundang Gubernur Jawa Barat, Wali Kota Bogor, Bupati Bogor, Wali Kota Depok. Namun yang dapat hadir Wali Kota Depok, Nurmahmudin, yang lainnya perwakilan," kata Een.

Tidak hanya dari pemerintahan, kegiatan Ngariung Ciliwung juga mengundang sejumlah pihak terkait seperti akademisi, swasta, Kementerian Lingkungan Hidu, BPDAS Citarum-Ciliwung dan masyarakat luas.

Dalam kegiatan ini, peserta diajak menyusuri Sungai Ciliwung lewat jalur darat dan sungai. Rombongan peserta terdiri dari Wali Kota Depok, Nurmahmudin, didampingi Dekan Fakultas Pertanian yang juga Peneliti Pusat Pengkajian, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) IPB, Ernan Rustiadi, Mantan Menteri Pemukiman dan Pengembangan Wilayah, Erna Witoelar yang juga Pembina gerakan Ciliwung Bersih.

Selama kegiatan Ngariung Ciliwung, oleh panitia peserta diberikan pemaparan mengenai situasi dan kondisi sungai dari segi kualitas dan kuantitasnya mulai dari hulu, tengah dan hilir.

Selain itu, peserta juga melakukan pengecekan indikator kualitas air yang melibatkan mahasiswa IPB dan peserta dari komunitas peduli Ciliwung.

Pembina Gerakan Ciliwung Bersih, Erna Witoelar menyampaikan, bahwa kegiatan penyelamatan Sungai Ciliwung tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri.

"Perlu bersama-sama melakukan penyelamatan Ciliwung. Karena keberadaan Ciliwung sendiri meliputi tiga wilayah dalam dua provinsi yakni Jawa Barat dan DKI Jakarta. Artinya ini tangung jawab bersama-sama menjadikan Ciliwung kembali asri," kata Erna.

Muhammad Muslich dari KPC Bogor yang juga koordinator Ngariung Ciliwung mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mempertemukan ide-ide lokal untuk mendukung restorasi Sungai Ciliwung.

Menurutnya, tidak mudah untuk merestorasi sungai karena belum adanya contoh. Sehingga diperlukan upaya bersama-sama untuk mendukung pemulihan sungai.

"Mulai 2014 kita dapat mendorong masyarakat bersama-sama merestorasi Sungai Ciliwung. Indonesia butuh model pengelolaan sungai yang lebih baik, dengan kegiatan ini meski snagat lokal namun dapat berdampak luas sebagai potensi yang harus didukung," ujarnya.


Pewarta: Oleh Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013