Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin memberikan pernyataan resmi merespons maraknya pemberitaan mengenai kawin kontrak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah melaksanakan aksi Nongol Babat (Nobat), yakni dengan melakukan operasi prostitusi di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor, termasuk di kawasan Puncak, Cisarua," kata Ade Yasin melalui keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA di Bogor, Minggu.
Baca juga: Ade Yasin akan buat wisata baru di Malasari tandingi Puncak Bogor
Menurutnya, Program Nobat tidak hanya melakukan operasi prostitusi, melainkan juga melaksanakan operasi penertiban bangunan yang disalahgunakan untuk kegiatan prostitusi. Bangunan itu meliputi hotel, villa, penginapan, kontrakan, dan tempat-tempat hiburan.
"Serta penertiban minuman keras dengan jumlah hampir enam ribu botol Miras dimusnahkan sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Ketertiban Umum," ujar wanita yang belum genap setahun menjabat sebagai Bupati Bogor itu.
Di samping itu, Ade Yasin mengatakan bahwa Pemkab Bogor juga melakukan pembinaan terhadap pekerja seks komersial (PSK) melalui Dinas Sosial dan Panti Asuhan. Kemudian, melakukan tindakan preventif berupa operasi yustisi pascalibur Hari Raya Idul Fitri.
"Dilakukan dalam rangka meningkatkan kesalehan sosial dan mengurangi tindakan asusila, yakni perbuatan tidak baik yang melanggar norma dan kaidah kesopanan serta mengganggu ketertiban umum," tutur Ade Yasin.
Baca juga: Bupati gandeng Alfamart kembangkan UMKM di Bogor
Sementara, mengenai permasalahan wisatawan asing yang kerap menjadi aktor dalam perkara kawin kontrak, Ade Yasin menyerahkannya pada Pemerintah Pusat.
"Untuk menyelesaikan masalah hal ikhwal warga Negara Asing yang berada di Indonesia menjadi kewenangan Pemerintah Pusat sesuai dengan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian," ujarnya.
Selain itu, Ade Yasin menyebutkan bahwa dirinya sudah menyiapkan Program Pancakarsa untuk mewujudkan visinya pada periode 2018-2023, yakni menjadikan Kabupaten Bogor termaju, nyaman, dan berkeadaban
"Pancakarsa yakni Bogor Cerdas, Bogor Sehat, Bogor Maju, Bogor Membangun dan Bogor Berkeadaban," beber Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Baca juga: Ade Yasin gandeng Miss Grand Indonesia promosikan pariwisata Bogor
Bogor Cerdas fokus pada peningkatan kualitas pendidikan. Bogor Sehat difokuskan pada peningkatan kualitas kesehatan. Bogor Maju difokuskan pada peningkatan perekonomian masyarakat, daya saing dan perkembangan teknologi.
Bogor membangun difokuskan pada pembangunan Desa dan penataan Kota, sedangkan Bogor Berkeadaban fokus kepada peningkatan kesalehan Sosial di Kabupaten Bogor.
Seperti diketahui, belakangan ini masyarakat dunia maya sempat dihebohkan dengan video pemberitaan mengenai kawin kontrak di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor berjudul "Wisata Halal".
Baca juga: Camat Megamendung Bogor dihadiahi mobil karena jemput pajak kendaraan ke rumah
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah melaksanakan aksi Nongol Babat (Nobat), yakni dengan melakukan operasi prostitusi di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor, termasuk di kawasan Puncak, Cisarua," kata Ade Yasin melalui keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA di Bogor, Minggu.
Baca juga: Ade Yasin akan buat wisata baru di Malasari tandingi Puncak Bogor
Menurutnya, Program Nobat tidak hanya melakukan operasi prostitusi, melainkan juga melaksanakan operasi penertiban bangunan yang disalahgunakan untuk kegiatan prostitusi. Bangunan itu meliputi hotel, villa, penginapan, kontrakan, dan tempat-tempat hiburan.
"Serta penertiban minuman keras dengan jumlah hampir enam ribu botol Miras dimusnahkan sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Ketertiban Umum," ujar wanita yang belum genap setahun menjabat sebagai Bupati Bogor itu.
Di samping itu, Ade Yasin mengatakan bahwa Pemkab Bogor juga melakukan pembinaan terhadap pekerja seks komersial (PSK) melalui Dinas Sosial dan Panti Asuhan. Kemudian, melakukan tindakan preventif berupa operasi yustisi pascalibur Hari Raya Idul Fitri.
"Dilakukan dalam rangka meningkatkan kesalehan sosial dan mengurangi tindakan asusila, yakni perbuatan tidak baik yang melanggar norma dan kaidah kesopanan serta mengganggu ketertiban umum," tutur Ade Yasin.
Baca juga: Bupati gandeng Alfamart kembangkan UMKM di Bogor
Sementara, mengenai permasalahan wisatawan asing yang kerap menjadi aktor dalam perkara kawin kontrak, Ade Yasin menyerahkannya pada Pemerintah Pusat.
"Untuk menyelesaikan masalah hal ikhwal warga Negara Asing yang berada di Indonesia menjadi kewenangan Pemerintah Pusat sesuai dengan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian," ujarnya.
Selain itu, Ade Yasin menyebutkan bahwa dirinya sudah menyiapkan Program Pancakarsa untuk mewujudkan visinya pada periode 2018-2023, yakni menjadikan Kabupaten Bogor termaju, nyaman, dan berkeadaban
"Pancakarsa yakni Bogor Cerdas, Bogor Sehat, Bogor Maju, Bogor Membangun dan Bogor Berkeadaban," beber Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Baca juga: Ade Yasin gandeng Miss Grand Indonesia promosikan pariwisata Bogor
Bogor Cerdas fokus pada peningkatan kualitas pendidikan. Bogor Sehat difokuskan pada peningkatan kualitas kesehatan. Bogor Maju difokuskan pada peningkatan perekonomian masyarakat, daya saing dan perkembangan teknologi.
Bogor membangun difokuskan pada pembangunan Desa dan penataan Kota, sedangkan Bogor Berkeadaban fokus kepada peningkatan kesalehan Sosial di Kabupaten Bogor.
Seperti diketahui, belakangan ini masyarakat dunia maya sempat dihebohkan dengan video pemberitaan mengenai kawin kontrak di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor berjudul "Wisata Halal".
Baca juga: Camat Megamendung Bogor dihadiahi mobil karena jemput pajak kendaraan ke rumah
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019