Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mengapresiasi niat baik Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mendengarkan persoalan masyarakat setempat.
Ketua FKUB Jayawijaya Esmon Walilo di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu, mengatakan kunjungan Panglima dan Kapolri yang tertutup bagi media pada Sabtu (7/9) lebih banyak membahas keamanan.
"Puji Tuhan, rombongan bisa datang ke sini. Ini artinya ada keseriusan untuk mendengarkan masalah yang penting dari umat di sini," katanya.
Baca juga: Edo Kondologit: Saya Papua bagian dari bangsa dan negara Indonesia
Pada pertemuan yang juga dihadiri Pendeta Esmon itu, masyarakat Papua menyampaikan bahwa ingin membangun Indonesia asalkan tidak ada perilaku menjatuhkan seperti rasisme.
Masyarakat Papua mengharapkan ada perlindungan bagi anak-anak Papua di luar Papua seperti yang diberikan kepada pendatang di Jayawijaya.
Baca juga: Papua Terkini - Pemrov Papua alokasikan Rp28miliar bantu korban demo anarkis
"Kita (di Jayawijaya) sudah menganggap mereka yang datang dari luar Papua sebagai keluarga sehingga tidak mungkin melakukan tindakan-tindakan kekerasan yang bisa merugikan mereka," katanya.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengharapkan aspirasi tokoh-tokoh masyarakat pada pertemuan itu diteruskan kepada Presiden Jokowi.
"Masalah keamanan Papua itu yang banyak disampaikan oleh tokoh-tokoh dan mengharapkan penyelesaiannya," kata bupati.
Baca juga: Kemensos terjunkan tim assesmen dan siapkan bantuan korban kerusuhan Papua
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Ketua FKUB Jayawijaya Esmon Walilo di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu, mengatakan kunjungan Panglima dan Kapolri yang tertutup bagi media pada Sabtu (7/9) lebih banyak membahas keamanan.
"Puji Tuhan, rombongan bisa datang ke sini. Ini artinya ada keseriusan untuk mendengarkan masalah yang penting dari umat di sini," katanya.
Baca juga: Edo Kondologit: Saya Papua bagian dari bangsa dan negara Indonesia
Pada pertemuan yang juga dihadiri Pendeta Esmon itu, masyarakat Papua menyampaikan bahwa ingin membangun Indonesia asalkan tidak ada perilaku menjatuhkan seperti rasisme.
Masyarakat Papua mengharapkan ada perlindungan bagi anak-anak Papua di luar Papua seperti yang diberikan kepada pendatang di Jayawijaya.
Baca juga: Papua Terkini - Pemrov Papua alokasikan Rp28miliar bantu korban demo anarkis
"Kita (di Jayawijaya) sudah menganggap mereka yang datang dari luar Papua sebagai keluarga sehingga tidak mungkin melakukan tindakan-tindakan kekerasan yang bisa merugikan mereka," katanya.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengharapkan aspirasi tokoh-tokoh masyarakat pada pertemuan itu diteruskan kepada Presiden Jokowi.
"Masalah keamanan Papua itu yang banyak disampaikan oleh tokoh-tokoh dan mengharapkan penyelesaiannya," kata bupati.
Baca juga: Kemensos terjunkan tim assesmen dan siapkan bantuan korban kerusuhan Papua
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019