Bogor (Antaranews Bogor) - Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada warga Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui pagelaran wayang golek, Sabtu malam.

"Empat pilar kebangsaan berupa Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD), Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, tidak bisa ditawar lagi. Ini harus kita kawal," ujarnya di Cileungsi.

Pagelaran wayang golek yang digelar di lapangan Desa Cipenjo, Perumahan Metland, Cileungsi, Bogor, itu mengangkat tema "Bandung Bandawasa Nitis" dengan dalang Apep AS Hudaya.

Cerita wayang ini berkisah tentang keserakahan para putra Kurawa menjadikan putra Pandawa harus pergi meninggalkan keraton Astina menuju hutan sebagai bentuk perjanjian bermain dadu melalui kecurangan Kurawa.

Menurut Sidarto, cerita wayang tersebut sarat dengan kisah nyata di masyarakat tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa dengan menghormati perbedaan yang ada.

"Empat pilar ini adalah landasan negara. Hormati perbedaan etnis dan agama," katanya.

Dikatakan Sidarto, kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan itu telah dilakukan pihaknya melalui berbagai macam kemasan demi hasil yang maksimal.

"MPR sedang gencar menyosialisasikan empat pilar, ada yang melalui kegiatan wayang golek, `goes to campus`, sekolah, lomba karya lagu di kalangan pengamen dan anak jalanan," katanya.

Menurut dia, sosialisasi ke sejumlah kampus telah dilakukan pihaknya di sejumlah daerah, di antaranya Palangkaraya, Batam, Bangka Belitung, dan Bali.

"Saya yakin sosialisasi ini berdampak pada meningkatnya rasa bernegara, berbangsa, dan semangat persatuan dan kesatuan," ujarnya.

Dalam acara itu turut hadir sejumlah politisi, di antaranya Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon, pimpinan kelompok Anggota DPD di MPR Afnan Hadikusumo, Ketua Fraksi Demokrat MPR RI Anton Suhartono, pimpinan Fraksi Partai Gerindra MPR RI Ahmad Muzani.

Kegiatan tersebut diikuti sekitar 1.000 penonton yang mayoritas merupakan warga setempat.

Pewarta: Oleh Andi Firdaus

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013