Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin mengusulkan agar ratusan bus Transjakarta yang terlantar di lahan kosong Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dimanfaatkan sebagai sarana bus Sekolah.

"Izin juga tidak ada, daripada nganggur begini, bagusnya dihibahkan aja untuk bus sekolah, tapi selesaikan dulu kasusnya," ujarnya kepada awak media saat meninjau ratusan bus berwarna oranye itu, Senin.

Menurut Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, dari sekitar 300 bus yang terlantar, sebagian masih nampak layak fungsi. Maka, ia meminta agar bus-bus yang cenderung masih berfungsi baik, bisa dimanfaatkan.

Pasalnya, jika ratusan bus itu dibiarkan terus terlantar di lokasi tersebut akan menyebabkan banyak dampak sosial. Dampak sosial itu mulai dari berpotensi digunakannya sebagai tempat mesum, hingga rentan menjadi sarang nyamuk.

"Ini lokasinya di pinggir jalan, saya pikir jangan lama-lama kalau mau simpan di sini. Kalau sementara di sini tidak masalah, tapi kalau harus di sini bertahun-tahun itu saya keberatan. Karena rawan sosial," kata Ade Yasin.

Ia mengaku akan melayangkan surat keberatan kepada pemilik bus. Karena, menurutnya meski ratusan bus Transjakarta itu disimpan di lahan pribadi, tapi perlu ada koordinasi antara pemilik dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, mengingat jumlahnya yang terbilang cukup banyak.

"Secara kewilayahan ini ga berkenan jadi tempat penampungan. Kabupaten sedang membangun, jadi kurang bagus kalau banyak bangkai bangkai bus begini," tuturnya.

Sementara itu, PT. TransJakarta memastikan sekitar 300 unit bus bertuliskan TransJakarta yang mangkrak di kawasan Ciputat dan Bogor bukanlah miliknya.

"Yang pasti kita bisa sampaikan itu bukan milik bus TransJakarta," ujar Kepala Hubungan Masyarakat PT TransJakarta, Wibowo di Jakarta, Rabu.

Wibowo membenarkan informasi yang disampaikan Direktur Pelayanan dan Pengembangan TransJakarta Achmad Izzul Waro, yang menyatakan bus mangkrak itu dari pengadaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2013.

Namun Wibowo menjelaskan, pengadaan bus tersebut sudah dibatalkan, sehingga urusan bus mangkrak tersebut tidak ada hubungannya dengan PT TransJakarta saat ini.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019