Depok, (Antara) - Komunitas Ciliwung dan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala-UI) akan menyelenggarakan kegiatan menyusuri sungai tersebut yang diberi nama Jelajah Ciliwung 2013.

"Selain diikuti oleh para relawan pegiat sungai, kegiatan ini akan diramaikan oleh tim perahu karet dari beberapa perguruan tinggi dan perkumpulan arung jeram," kata Koordinator Komunitas Ciliwung Kota Depok Taufik DS di Depok, Minggu.

Menurut Taufik, Jelajah Ciliwung akan dimulai dengan berkemah semalam di titik start Kampung Gelonggong, Desa Kedungwaringin, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, pada Minggu, 10 November 2013, dengan di dahului upacara peringatan Hari Pahlawan, pada jam 08.00 WIB peserta akan memulai penjelajahan yang akan memakan waktu lebih-kurang enam jam, menempuh jarak 15 km, berakhir di Jembatan Kota Kembang kawasan Grand Depok City, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.

Turut serta dalam kegiatan tersebut adalah penggemar tubbing (berenang menggunakan ban dalam roda kendaraan) dan atlet river boarding (peselancar arus sungai) kegiatan tersebut yang akan melintasi aliran Ciliwung di bagian tengah ini.

Taufik mengatakan kegiatan penjelajahan Ciliwung kerap dilakukan komunitas Ciliwung dari hulu hingga hilir secara penyusuran pada bantaran sungai dengan berjalan kaki. Belakangan ini penyusuran mulai menggunakan perahu karet.

"Kegiatan ini diberi nama `piket Ciliwung` dan `jelajah keanekaragaman hayati`, sebagai usaha melakukan advokasi bagi tindakan perusakan lingkungan alam Ciliwung serta edukasi bagi masyarakat dalam menata dan merawat sungai sebagai sumber kehidupan bagi makhluk dan tumbuhan sekitarnya," katanya.

Ia mengatakan kegiatan yang bertajuk "Memperingati Hari Pahlawan di Hari Ciliwung" adalah mengaitkan nilai kejuangan pahlawan bangsa dalam membela negara dengan semangat mempertahankan keaslian alam Ciliwung bagian Tengah serta kearifan lokal yang terkandung di sepanjang aliran dan bantarannya dari usaha kerusakan karena ulah manusia maupun alam.

"Semboyan Selamatkan yang Tersisa melekat dalam tekad para pegiat Ciliwung karena memperhatikan kondisi Ciliwung bagian Tengah (segmen 3 dan 4) dari Bojonggede, Jawa Barat hingga Depok Lama," katanya.

Taufik menjelaskan sekalipun sudah mengkhawatirkan, kondisi bantaran dan aliran sungai Ciliwung di wilayah ini masih terlihat keasliannya, berbeda dengan di bagian Hulu dan Hilir yang rusak, sekalipun di beberapa titik sudah mulai diokupasi dan dialih fungsikan bantarannya menjadi kolam renang modern di Cibinong, beberapa komplek perumahan, titik-titik pembuangan sampah liar dan berdirinya rumah-rumah warga lokal serta longsor.

Hari Ciliwung diperingati para pegiat Ciliwung sejak ditemukannya binatang khas Ciliwung, yaitu Senggawangan (chitra chitra javanensis), berciri seperti Bulus atau Kura-kura sungai seberat 140 kg di Ciliwung Tanjung Barat, Jakarta Selatan, pada 11 November 2011.  

Pewarta: Oleh Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013