Mesastila Resort, menyuguhkan nuansa keindahan alam menjadi bagian destinasi wisata di Magelang sebagai kota tertua kedua yang memiliki nilai tinggi wisata sejarah di Indonesia.

Hal itu terungkap dalam acara kunjungan media gathering "Forum Wartawan Pariwisata" (Forwapar) bersama Kementrian Pariwisata di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (9-07-2019).

Kepala Biro komunikasi publik Kementrian Pariwisata Guntur Sakti mengatakan, bahwa Kabupaten Magelang mempunyai portofolio produk pariwisata yang cukup lengkap, baik alam, budaya dan pelayanan, salah satunya adalah mesastila resort.

Menurutnya, Magelang mempunyai 15 candi dengan nilai sejarah tinggi yang masuk dalam salah satu dari tujuh keajaiban dunia, juga terdapat empat bandara sebagai akses dan seolah menjadi epicentrum di Provinsi Jawa Tengah karena tersambung dengan akses tol trans jawa dan sebagainya.

Selain itu kata Guntur, saat ini Magelang menjadi salah satu tempat yang masuk dalam kalender event nasional dari sepuluh terbaik, yaitu 'Borobudur Marathon'.

Marketing manager mesastila resort Laila purnama sari mengatakan, resort ini terletak di antara Gunung Andung, Merbabu, Merapi, Sindoro, Sumbing, Telomoyo, Ungaran dan Gunung Prau.

"Total area resort seluas 22 hektar (ha), 11 ha digunakan untuk resort dan fasilitas dan 11 ha yang lain digunakan untuk perkebunan kopi yang masih aktif dikelola sampai saat ini", kata Laila.

Yang menarik dari Mesastila Resort yaitu terdapat bangunan Belanda dengan nilai historis, milik Gustarf Vanders One sebagai pemilik lahan perkebunan pertama sebelum berubah menjadi resort.

Beberapa bangunan lain yang bersejarah adalah bangunan majong, sebelumnya menjadi stasiun kereta yang ada di Jepara sejak tahun 1873, kemudian di alihkan ke Mesastila Resort pada tahun 2001 dengan tidak merubah tekstur bangunan aslinya.

Sebagai dukungan pariwisata lainnya, Mesastila Resort mendatangkan wisatawan mancanegara dan domestik untuk mengikuti event tahunan di area sport tourism dengan nama 'mesastila pic challange.

Event ini adalah 'trile' an atau lari dengan mengelilingi lima gunung, lembah sawah dan pemandangan, dengan memiliki beberapa pilihan rute, mulai terendah 11 Km, dan paling jauh di 100 Km, sehingga bisa menghabiskan waktu selama dua hari.

Perhelatan lari ini sudah dilaksanakan sembilan tahun berturut turut, tahun 2018 total peserta mencapai 406 peserta terdiri dari 107 mancanegara dari 25 negara dan 299 domestik.

Pewarta: Arif A dan Pewarta Antara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019