Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr dr Listya Tresnanti Mirtha, Sp.KO merancang sebuah alat olahraga untuk latihan fisik pekerja dengan posisi duduk tanpa harus meninggalkan meja kerja pada jam kerja.
"Model alat latihan kardiorespirasi berbasis pijak kaki ini bernama Kinesia," kata Listya di kampus UI, Jumat.
Ia menambahkan bawah aktivitas fisik merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan tingkat kebugaran kardiorespirasi, karena tingkat daya tahan kardiorespirasi yang rendah telah diketahui sebagai faktor risiko penyakit jantung koroner dan kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Diharapkan, kata dia, Kinesia dapat menjawab tantangan tersebut dan menjadi solusi pada pemodelan latihan fisik berbasis tempat kerja serta mendukung tubuh untuk senantiasa aktif dan mempertahankan kebugaran jasmani di tempat kerja untuk mencapai titik produktivitas yang diharapkan.
Dengan menggunakan protokol latihan khusus dan formula baru yang telah ditemukan, kata dia, alat ini dapat menjadi alternatif modalitas untuk memprediksi nilai daya tahan kardorespirasi (VO2maks) atau tingkat kebugaran jasmani seseorang serta menjadi sarana penunjang kesehatan di tengah kesibukan bekerja meskipun selalu duduk di depan komputer.
Baca juga: UI raih juara tiga dunia kompetisi robot kapal Internasional
Ia mengemukakan Kinesia dibuat ergonomis dan mudah digunakan oleh para pekerja tanpa terganggu dalam menjalankan pekerjaan. Sebagai alat latihan fisik, Kinesia dapat melatih tubuh para pekerja saat pada posisi duduk, khususnya ekstremitas bawah untuk tetap aktif.
Kinesia, kata dia, telah diuji coba pada kelompok pekerja selama 12 pekan melalui program latihan fisik berbasis tempat kerja dan hasilnya dapat meningkatkan nilai prediksi VO2maks sebagai prediktor kebugaran jasmani pekerja dengan angka kepatuhan minimal 39,7 persen.
Latar belakang penelitian itu, katanya, didasarkan atas kepedulian peneliti pada pekerja yang terjebak berperilaku inaktif selama menjalankan kewajibannya. Sebagian besar waktu pekerja akan dihabiskan di tempat kerja dengan aktivitas monoton berupa duduk. Waktu menjadi kendala utama bagi pekerja melakukan aktivitas maupun latihan fisik dalam kesehariannya.
Kinesia merupakan bagian dari penelitian disertasi oleh dokter yang kerap dipanggil dr.Tata ini.0
Ia telah berhasil memaparkan disertasinya yang berjudul "Model Alat Latihan Kardiorespirasi Berbasis Pijak Kaki Kinesia®: Efektivitas terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pekerja Duduk” pada Senin (1/7) di IMERI FKUI Kampus Salemba, Jakarta.
Berkat penelitian tersebut, Listya Tresnanti Mirtha telah berhasil meraih gelar doktor dalam Ilmu Kedokteran.
Baca juga: Lima mahasiswa FTUI raih juara dunia CIOB
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Model alat latihan kardiorespirasi berbasis pijak kaki ini bernama Kinesia," kata Listya di kampus UI, Jumat.
Ia menambahkan bawah aktivitas fisik merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan tingkat kebugaran kardiorespirasi, karena tingkat daya tahan kardiorespirasi yang rendah telah diketahui sebagai faktor risiko penyakit jantung koroner dan kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Diharapkan, kata dia, Kinesia dapat menjawab tantangan tersebut dan menjadi solusi pada pemodelan latihan fisik berbasis tempat kerja serta mendukung tubuh untuk senantiasa aktif dan mempertahankan kebugaran jasmani di tempat kerja untuk mencapai titik produktivitas yang diharapkan.
Dengan menggunakan protokol latihan khusus dan formula baru yang telah ditemukan, kata dia, alat ini dapat menjadi alternatif modalitas untuk memprediksi nilai daya tahan kardorespirasi (VO2maks) atau tingkat kebugaran jasmani seseorang serta menjadi sarana penunjang kesehatan di tengah kesibukan bekerja meskipun selalu duduk di depan komputer.
Baca juga: UI raih juara tiga dunia kompetisi robot kapal Internasional
Ia mengemukakan Kinesia dibuat ergonomis dan mudah digunakan oleh para pekerja tanpa terganggu dalam menjalankan pekerjaan. Sebagai alat latihan fisik, Kinesia dapat melatih tubuh para pekerja saat pada posisi duduk, khususnya ekstremitas bawah untuk tetap aktif.
Kinesia, kata dia, telah diuji coba pada kelompok pekerja selama 12 pekan melalui program latihan fisik berbasis tempat kerja dan hasilnya dapat meningkatkan nilai prediksi VO2maks sebagai prediktor kebugaran jasmani pekerja dengan angka kepatuhan minimal 39,7 persen.
Latar belakang penelitian itu, katanya, didasarkan atas kepedulian peneliti pada pekerja yang terjebak berperilaku inaktif selama menjalankan kewajibannya. Sebagian besar waktu pekerja akan dihabiskan di tempat kerja dengan aktivitas monoton berupa duduk. Waktu menjadi kendala utama bagi pekerja melakukan aktivitas maupun latihan fisik dalam kesehariannya.
Kinesia merupakan bagian dari penelitian disertasi oleh dokter yang kerap dipanggil dr.Tata ini.0
Ia telah berhasil memaparkan disertasinya yang berjudul "Model Alat Latihan Kardiorespirasi Berbasis Pijak Kaki Kinesia®: Efektivitas terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pekerja Duduk” pada Senin (1/7) di IMERI FKUI Kampus Salemba, Jakarta.
Berkat penelitian tersebut, Listya Tresnanti Mirtha telah berhasil meraih gelar doktor dalam Ilmu Kedokteran.
Baca juga: Lima mahasiswa FTUI raih juara dunia CIOB
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019