Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat mewaspadai dampak dari kemarau yang saat ini sudah mulai masuk pancaroba yang merupakan peralihan musim dari penghujan ke kemarau.

"Dampak yang terjadi jika masuk musim kemarau seperti kekeringan, kesulitan air bersih dan juga menyebabkan timbulnya berbagai jenis penyakit mulai dari diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang diakibatkan debu, serta rawan terjadi bencana kebakaran," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Jumat.

Antisipasi terjadinya hal tersebut pihaknya mengimbau agar warga waspada sejak dini seperti menjaga dan memelihara seluruh sumber air, serta menghemat atau sesuai dengan kebutuhan.

Kemudian yang tidak kalah penting, yakni munculnya berbagai jenis penyakit karena udara yang kering akan menimbulkan debu sehingga jika terhisap bisa menyebabkan ISPA, diare dan lainnya.

Selanjutnya, dampak yang bisa ditimbulkan jika terjadi musim kemarau berkepanjangan yakni gagal panen sebab mayoritas lahan pertanian yang ada di Sukabumi merupakan sawah tadah hujan meskipun ada yang memanfaatkan saluran irigasi. Tetapi jika sumber air berkurang maka lahan pertanian tidak bisa diari.

Baca juga: BMKG prediksi musim kemarau dimulai April

Dan, warga pun agar tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya kebakaran. Seperti membakar barang tanpa diawasi, menumpuk jaringan listrik, lupa mematikan kompor, membuang puntung rokok yang masih menyala dan lain-lain.

"Pencegahan sejak dini harus dilakukan jangan sampai setelah terjadi baru melaksanakan antisipasi. Warga pun agar selalu memeriksakan kesehatannya secara rutin apalagi mempunyai anak berusia balita yang rentan terserang penyakit," tambahnya.

Fahmi mengatakan jika ada warga yang terserang penyakit agar dengan cepat membawanya ke puskesmas atau rumah sakit terdekat dan apabila terjadi bencana seperti kebakaran agar segera melapor kepada petugas keamanan terdekat untuk segera ditanggulangi.

Pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan dan lain-lain untuk melakukan pencegahan dan pemantauan di seluruh daerah Kota Sukabumi. Jika ada laporan dari masyarakat untuk segera ditindak lanjuti dan dilayani.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019