Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Jawa Barat resmi meluncurkan buku cerita anak-anak tentang Elang Jawa berjudul 'Elja', yang merupakan hasil kerja sama antara PT. Smelting dan Yayasan Konservasi Elang Indonesia.

"Ini buku cerita anak-anak tentang Elang Jawa berjudul Elja bagi siswa-siswi SD dan SMP," kata Direktur TSI Bogor, Jansen Manansang saat peresmian kandang perkembangbiakkan Elang Jawa dan buku Elja di TSI Bogor, Sabtu.

Buku ini menurutnya lahir atas bentuk keprihatinan atas semakin berkurangnya populasi Elang Jawa. Bentuk kepedulian ini menurutnya dibuktikan PT. Smelting dengan pembuatan buku inspiratif, khususnya bagi generasi muda.

"Tak mudah mewujudkan mimpi untuk mengubah dunia, namun merealisasikan mimpi-mimpi kecil dengan turut memberikan inspirasi betapa penting menjadi bagian dan aktivitas menyayangi lingkungan akan terus kami pelihara," tuturnya.

Pada buku yang penuh dengan gambar satwa ini, terdapat informasi dan pengetahuan tentang keberadaan Elang Jawa dan satwa lain dengan cerita-cerita unik dan inspiratif. Ada informasi mengenai prilaku, makanan dan habitat dari satwa liar asli Indonesia di tiap cerita.

Menurutnya, penyajian cerita mudah dicerna, ditambah konten yang bervariasi membuat buku ini menjadi lebih interaktif.

Jansen mengatakan, selain Elang Jawa, saat ini masih banyak satwa lain yang juga membutuhkan perhatian bersama, seperti Badak Jawa, Kura-kura, Trenggiling, Owa Jawa, Macan Tutul, Burung Hantu, dan Kukang.

Seperti diketahui, Taman Safari Indonesia Bogor juga resmi mengoleksi sepasang Elang Jawa bernama Hanum dan Riska. Satwa yang kerap diidentikan dengan burung Garuda ini siap dikembangbiakkan oleh TSI Bogor.

"Awal di sini satu pasang. Tujuh tahun baru bisa berkembangbiak. Tapi kalau bisa menangani dengan teknologi hitech dengan inkubator, kita bisa lebih populasi, persentasenya lebih tinggi," kata Jansen

Ia berniat mengembangbiakan Elang Jawa lantaran jumlah populasinya yang terancam punah.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019