Besok akan menjadi salah satu hari yang menentukan sejarah bangsa Indonesia untuk perjalannya sampai tahun 2024. Besok mereka yang telah memiliki hak pilih, diharapkan memanfaatkan haknya untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024, para anggota DPR RI, DPD RI, DPR Provinsi dan DPRD Kota/kabupaten.
Empat hari menjelang hajat demokrasi tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor telah melaksanakan berbagai program persiapan, jadwal dan tahapan Pemilihan Umum 2019 sesuai dengan Peraturan KPU No.32 Tahun 2019.
Antara lain, “Semua ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sudah dilantik, memastikan semua KPPS sudah mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek), formulir C-6 atau surat pemberitahuan memilih kepada para pemilih sudah mulai didistribusikan,” ungkap Samsudin, Ketua KPU Kota Bogor, saat ditemui Rahmat Basuki dari Bagian Humas Protokol Setda Kota Bogor, Sabtu (13/4/2019).
“Yang utama adalah memastikan semua kebutuhan logistik untuk pencoblosan sudah didistribusikan, harapan kami, H-3 semua logistik sudah terdistribusikan 100 persen atau selambat-lambatnya dari PPS di kelurahan ke KPPS di TPS adalah H-1, 16 April 2019. Kita mendorong pendistribusian ini dilakukan sejak pagi agar selesai lebih cepat,” lanjutnya.
Sebelumnya KPU Kota Bogor telah melaksanakan sosialisasi melalui berbagai media dan kegiatan kepada warga. Diantaranya KPU Goes to School, KPU Goes to Campus, Goes to Community, pentas seni, KPU Run dan yang terakhir dilaksanakan konser musik di Taman Heulang. Sosialisasi ditujukan kepada para pemilih sesuai segmen sebagai sasarannya, mulai dari pemilih pemula, pemilih muda, pemilih milenial, pemilih perempuan dan sebagainya.
Termasuk kepada para calon pemilih yang tergolong Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang pada tahun ini mendapatkan hak suara. Pada pelaksanaannya nanti pencoblosan para ODGJ, akan dilengkapi surat rekomendasi dari dokter kejiwaan yang bersangkutan
Menurut Samsudin, secara umum warga Kota Bogor sudah siap untuk menyalurkan hak suaranya. Total jumlah DPT Kota Bogor mencapai 716.473 pemilih yang tersebar di 3.209 TPS. Pemilih pemula mencapai 8 persen dan jika ditambah pemilih muda maka jumlahnya mencapai 32 persen
Pada saat pencoblosan terdapat 3 jenis pemilih. Pertama-tama pemilih yang namanya sudah tercantum di DPT yang pada saat mencoblos harus membawa formulir C-6. Kedua pemilih pindahan yang karena satu lain alasan tidak bisa mencoblos di TPS sesuai alamatnya.
Untuk bias mencoblos di TPS barunya, mereka-mereka harus memperlihatkan KTP Elektronik atau surat keterangan dan membawa formulir A-5. Kedua pemilih tersebut bisa melaksanakan pencoblosan mulai jam 07.00 pagi sampai dengan jam 13.00 WIB siang.
Jenis pemilih terakhir adalah pemilih khusus. Mereka adalah warga Kota Bogor yang sudah memiliki E-KTP atau Surat Keterangan (Suket) Kota Bogor, tetapi belum terdaftar di DPT. Untuk melakukan pencoblosan sesuai dengan alamat di E-KTP atau suket yang bersangkutan, datang ke TPS dengan menunjukkan E-KTP atau suket. Bedanya, yang bersangkutan bisa melakukan pencoblosan pada pukul 12.00 hingga 13.00 WIB.
“Untuk pemilih jenis tersebut, sejauh ini sudah ada yang melapor ke PPS, PPK maupun ke KPU. Data dari DPK menunjukkan adasekitar 3.000 an pemilih khusus. Sementara untuk pemilih pindahan, hasil rekapitulasi pemilih pindahan yang masuk ke Kota Bogor angkanya sekitar 4.500 an. Untuk yang keluar sekitar 2.600 an,” beber Samsudin.
Pada hari H Rabu besok, total ada 28 ribu orang petugas yang tersebar di 3.209 TPS se Kota Bogor. Sedangkan personel keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri jumlahnya lebih sedikit dibanding jumlah TPS. Oleh karenaitu, setiap personel keamanan akan memegang 3 hingga 4 TPS.
Untuk saksi saat pencoblosan, kata Samsudin, setiap TPS akan mendapat tiga jenis saksi. Saksi untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, saksi untuk DPD dan saksi untuk pemilihan anggota legislatif. Satu orang saksi tidak boleh merangkap menjadi saksi dua pemilihan. Hingga hari ini (Sabtu,13/4), terang Samsudin, KPU Kota Bogor belum mendapat rekapitulasi dari peserta kontestasi pemilu 2019.
Mengenai kehadiran pemantau pemilu, menurut Samsudin, belum ada yang mendaftar ke KPU Kota Bogor. KPU pusat pun belum memberikan laporannya. Sementara ini yang sudah melapor adalah lembaga atau tim hitung cepat di Kota Bogor.
Antisipasi yang dilakukan KPU Kota Bogor, tidak hanya sebatas hal teknis melainkan juga non teknis. Mengingat cuaca yang tidak menentu, KPU Kota Bogor, menginstruksikan para PPS agar membungkus logistik pemilu dengan plastik supaya terlindungi jika terkena air hujan.
Selanjutnya dalam proses pemungutan dan perhitungan suara, diharapkan para KPPS mengupayakan gedung agar lebih nyaman saat hujan turun. Jika tidak dapat gedung, diharapkan para PPS membangun dengan kokoh tenda sebagai tempat pemungutan dan perhitungan suara. Anggaran yang diberikan setiap TPS cukup lumayan, yakni 1,6 juta rupiah.
Ketua KPU Kota Bogor mengapresiasi peran dan dukungan Pemerintah Kota Bogor. Dukungan diantaranya diberikan dalam bentuk hibah operasional, membantu perekrutan tenaga pendukung, pemberian ruang untuk beriklan di instansi pemerintah maupun ruang umum lainnya.
Bagi warga Kota Bogor,Samsudin berpesan, “Cermati para calon dan visi serta misinya. Jangan jadikan perbedaan yang ada sebagai alat untuk berselisih. Pastikan saudara yang sudah memiliki hak pilih dan sudah terdaftar di DPT untuk datang ke TPS.
”Menurutnya, pilihlah calon pemimpin sesuai pilihan dan hati nuraninya. Jaga keamanan, persatuan dan kesatuan serta kondusifitas Kota Bogor. “Karena siapa lagi kalau bukan kita yang menjaga keamanan kita,” katanya. (Advertorial)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Empat hari menjelang hajat demokrasi tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor telah melaksanakan berbagai program persiapan, jadwal dan tahapan Pemilihan Umum 2019 sesuai dengan Peraturan KPU No.32 Tahun 2019.
Antara lain, “Semua ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sudah dilantik, memastikan semua KPPS sudah mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek), formulir C-6 atau surat pemberitahuan memilih kepada para pemilih sudah mulai didistribusikan,” ungkap Samsudin, Ketua KPU Kota Bogor, saat ditemui Rahmat Basuki dari Bagian Humas Protokol Setda Kota Bogor, Sabtu (13/4/2019).
“Yang utama adalah memastikan semua kebutuhan logistik untuk pencoblosan sudah didistribusikan, harapan kami, H-3 semua logistik sudah terdistribusikan 100 persen atau selambat-lambatnya dari PPS di kelurahan ke KPPS di TPS adalah H-1, 16 April 2019. Kita mendorong pendistribusian ini dilakukan sejak pagi agar selesai lebih cepat,” lanjutnya.
Sebelumnya KPU Kota Bogor telah melaksanakan sosialisasi melalui berbagai media dan kegiatan kepada warga. Diantaranya KPU Goes to School, KPU Goes to Campus, Goes to Community, pentas seni, KPU Run dan yang terakhir dilaksanakan konser musik di Taman Heulang. Sosialisasi ditujukan kepada para pemilih sesuai segmen sebagai sasarannya, mulai dari pemilih pemula, pemilih muda, pemilih milenial, pemilih perempuan dan sebagainya.
Termasuk kepada para calon pemilih yang tergolong Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang pada tahun ini mendapatkan hak suara. Pada pelaksanaannya nanti pencoblosan para ODGJ, akan dilengkapi surat rekomendasi dari dokter kejiwaan yang bersangkutan
Menurut Samsudin, secara umum warga Kota Bogor sudah siap untuk menyalurkan hak suaranya. Total jumlah DPT Kota Bogor mencapai 716.473 pemilih yang tersebar di 3.209 TPS. Pemilih pemula mencapai 8 persen dan jika ditambah pemilih muda maka jumlahnya mencapai 32 persen
Pada saat pencoblosan terdapat 3 jenis pemilih. Pertama-tama pemilih yang namanya sudah tercantum di DPT yang pada saat mencoblos harus membawa formulir C-6. Kedua pemilih pindahan yang karena satu lain alasan tidak bisa mencoblos di TPS sesuai alamatnya.
Untuk bias mencoblos di TPS barunya, mereka-mereka harus memperlihatkan KTP Elektronik atau surat keterangan dan membawa formulir A-5. Kedua pemilih tersebut bisa melaksanakan pencoblosan mulai jam 07.00 pagi sampai dengan jam 13.00 WIB siang.
Jenis pemilih terakhir adalah pemilih khusus. Mereka adalah warga Kota Bogor yang sudah memiliki E-KTP atau Surat Keterangan (Suket) Kota Bogor, tetapi belum terdaftar di DPT. Untuk melakukan pencoblosan sesuai dengan alamat di E-KTP atau suket yang bersangkutan, datang ke TPS dengan menunjukkan E-KTP atau suket. Bedanya, yang bersangkutan bisa melakukan pencoblosan pada pukul 12.00 hingga 13.00 WIB.
“Untuk pemilih jenis tersebut, sejauh ini sudah ada yang melapor ke PPS, PPK maupun ke KPU. Data dari DPK menunjukkan adasekitar 3.000 an pemilih khusus. Sementara untuk pemilih pindahan, hasil rekapitulasi pemilih pindahan yang masuk ke Kota Bogor angkanya sekitar 4.500 an. Untuk yang keluar sekitar 2.600 an,” beber Samsudin.
Pada hari H Rabu besok, total ada 28 ribu orang petugas yang tersebar di 3.209 TPS se Kota Bogor. Sedangkan personel keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri jumlahnya lebih sedikit dibanding jumlah TPS. Oleh karenaitu, setiap personel keamanan akan memegang 3 hingga 4 TPS.
Untuk saksi saat pencoblosan, kata Samsudin, setiap TPS akan mendapat tiga jenis saksi. Saksi untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, saksi untuk DPD dan saksi untuk pemilihan anggota legislatif. Satu orang saksi tidak boleh merangkap menjadi saksi dua pemilihan. Hingga hari ini (Sabtu,13/4), terang Samsudin, KPU Kota Bogor belum mendapat rekapitulasi dari peserta kontestasi pemilu 2019.
Mengenai kehadiran pemantau pemilu, menurut Samsudin, belum ada yang mendaftar ke KPU Kota Bogor. KPU pusat pun belum memberikan laporannya. Sementara ini yang sudah melapor adalah lembaga atau tim hitung cepat di Kota Bogor.
Antisipasi yang dilakukan KPU Kota Bogor, tidak hanya sebatas hal teknis melainkan juga non teknis. Mengingat cuaca yang tidak menentu, KPU Kota Bogor, menginstruksikan para PPS agar membungkus logistik pemilu dengan plastik supaya terlindungi jika terkena air hujan.
Selanjutnya dalam proses pemungutan dan perhitungan suara, diharapkan para KPPS mengupayakan gedung agar lebih nyaman saat hujan turun. Jika tidak dapat gedung, diharapkan para PPS membangun dengan kokoh tenda sebagai tempat pemungutan dan perhitungan suara. Anggaran yang diberikan setiap TPS cukup lumayan, yakni 1,6 juta rupiah.
Ketua KPU Kota Bogor mengapresiasi peran dan dukungan Pemerintah Kota Bogor. Dukungan diantaranya diberikan dalam bentuk hibah operasional, membantu perekrutan tenaga pendukung, pemberian ruang untuk beriklan di instansi pemerintah maupun ruang umum lainnya.
Bagi warga Kota Bogor,Samsudin berpesan, “Cermati para calon dan visi serta misinya. Jangan jadikan perbedaan yang ada sebagai alat untuk berselisih. Pastikan saudara yang sudah memiliki hak pilih dan sudah terdaftar di DPT untuk datang ke TPS.
”Menurutnya, pilihlah calon pemimpin sesuai pilihan dan hati nuraninya. Jaga keamanan, persatuan dan kesatuan serta kondusifitas Kota Bogor. “Karena siapa lagi kalau bukan kita yang menjaga keamanan kita,” katanya. (Advertorial)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019