Cikarang, Bekasi, 27/12 (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi mendesak Pemerintah Daerah setempat untuk segera mematenkan Batik Khas Bekasi sebagai salah satu ciri kerajinan lokal.

Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Muhtadi Muntaha, di Cikarang, Selasa, mengatakan, permasalahan legalitas tidak bisa dipandang sepele. Pemerintah harus lebih proaktif untuk melindungi hasil kreativitas warganya. Apalagi, dalam hal kerajinan batik Bekasi yang pada dasarnya merepresentasikan keseharian masyarakat di daerah itu.

"Pemerintah Kabupaten Bekasi harus mendukung legalitas Batik Bekasi, karena batik Bekasi memiliki ciri khas kultur masyarakat betawi yang ada di Provinsi Jawa Barat. Bagaimanapun, kerajinan ini nantinya akan berdampak pada kemajuan ekonomi masyarakat sekitar," ucapnya.

Menurut Muhtadi, Pemerintah Daerah juga harus mendorong pertumbuhan industri Batik tersebut dengan membantu akses permodalan kepada para pengrajin, meningkatkan kemampuan para perajin, pelatihan manajerial, dan membantu membuka pasar.  

"Selama ini, para pelaku UMKM tidak terlalu memperhatikan tatanan manajemen usahanya. Sehingga, tatkala membutuhkan akses perbankan hal itu tidak dapat dilaksanakan dengan mudah. Namun, dengan pelatihan manajemen ini, para perajin bisa menyusun dengan baik keuangannya sehingga perbankan pun tak sulit untuk memberikan suntikan dana," ujar Muhtadi.

Dihubungi terpisah, Ernawati, pelopor pembuat Batik Bekasi mengatakan, menyambut baik ide pematenan Batik Bekasi tersebut. Menurutnya, masalah legalitas memang masih menjadi kendala sampai saat ini.

"Kalau saya setuju saja, apalagi ini untuk kebaikan masyarakat Bekasi," kata dia.

Ernawati sendiri mengawali usaha batiknya sejak dua tahun lalu. Dia mengembangkan batik  dengan menyisipkan budaya Bekasi pada setiap corak batik yang dibuatnya, khususnya budaya pinggiran dan pesisir. Erna membuat batik cetak dan tulis, dibantu oleh sekitar 20 warga desa yang dibinanya.

"Awalnya susah juga mengembangkan batik dengan memadukan budaya Bekasi yang dipengaruhi unsur Sunda, Betawi, Arab dan Cina. Setelah beberapa kali mencoba, sekarang sudah banyak motif yang saya buat," kata Ernawati, yang membuka sanggar di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya.

Beberapa corak yang khas misalnya batik dengan motif ?Si Pitung?, motif Petani dan nelayan, motif pejuang, ulama dan berbagai kehidupan sehari-hari, kesenian dombret. Kesederhanaan tema yang ditawarkan justru menjadi batik Bekasi tampil spesial. Bahkan, batik Bekasi ini sudah dipesan hingga internasional.

"Pesanan sudah banyak, dari luar daerah dan luar negeri," tukasnya.

Sementara itu dukungan tersebut juga datang dari Kepala Desa Senggarajaya, H. Romli yang mengaku sangat mendukung Desanya sebagai Sentra Batik Bekasi. Namun dia mengeluhkan rusaknya sarana infrastruktur menuju lokasi sanggar batik yang ada di kampungnya.

"Jalan menuju Kampung Kebon Kelapa ini rusak parah, jika jalan diperbaiki maka akses menuju sanggar menjadi lebih mudah, sehingga semakin banyak orang yang datang untuk berbelanja dan melihat langsung pembuatan batik khas Bekasi," demikian Romli.
 
Deni B

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011