Bandara Sepinggan di Balikpapan kembali menegaskan komitmen untuk turut menghemat energi. Pada perayaan Earth Hour antara pukul 20.30-21.30 Waktu Indonesia Tengah, Sabtu 30/30, sejumlah besar lampu penerangan di Bandara dipadamkan.
Tinggal di alur layanan penumpang yang tidak kami padamkan, kata General Manager (GM) PT Angkasa Pura 1 Farid Indra Nugraha.
Alur layanan penumpang itu mulai dari sejumlah titik di tempat parkir, terminal keberangkatan, pendaftaran penumpang counter check in, gerbang pemeriksaan, dan gerbang keberangkatan. Juga gerbang kedatangan, pengambilan bagasi, dan sepanjang jalan menuju pintu keluar.
Bandara Sepinggan merayakan Earth Hour ini bersama-sama dengan 13 bandara lainnya di bawah PT Angkasa Pura 1, antara lain Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar dan Bandara Syamsuddin Noor di Banjarmasin. Di Bandara Sepinggan, acara dilangsungkan di lantai atap Gedung Parkir yang sejajar dengan Terminal Keberangkatan.
Dengan memadamkan lampu selama satu jam itu, menurut GM Farid Indra, pihaknya berhemat hingga Rp6 juta dari tagihan listrik PLN.
"Secara keseluruhan, kegiatan ini tidak mengganggu aktivitas operasional dan tidak mengurangi tingkat pelayanan serta keamanan Bandara Sepinggan," jelas Farid.
Pada saat yang sama kepada hadirin yang berasal dari berbagai komunitas dibagikan sedotan dari bambu. Sedotan dari bambu ini untuk menggantikan sedotan plastik yang juga menjadi penyumbang jumlah sampah terbesar.
Farid berharap dalam kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghemat energi sebaik mungkin dan turut serta mengurangi jumlah produksi sampah.
Earth Hour 2019 merupakan kali ke-8 dilaksanakan di Indonesia dan menjadi tahun ke-2 keikutsertaan Bandara Sepinggan Balikpapan. Gerakan ini dimulai sebagai gerakan lingkungan yang diinisiasi World Wildlife Fund (Dana Satwa International) secara global.
Earth Hour merupakan seremoni dengan tujuan menginspirasi semua pihak bertindak nyata, mulai dari pribadi, perusahaan, organisasi, dan terutama juga pemerintah. Sejak tahun 2007, Earth Hour sudah mencapai 7.000 kota di 180 negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Tinggal di alur layanan penumpang yang tidak kami padamkan, kata General Manager (GM) PT Angkasa Pura 1 Farid Indra Nugraha.
Alur layanan penumpang itu mulai dari sejumlah titik di tempat parkir, terminal keberangkatan, pendaftaran penumpang counter check in, gerbang pemeriksaan, dan gerbang keberangkatan. Juga gerbang kedatangan, pengambilan bagasi, dan sepanjang jalan menuju pintu keluar.
Bandara Sepinggan merayakan Earth Hour ini bersama-sama dengan 13 bandara lainnya di bawah PT Angkasa Pura 1, antara lain Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar dan Bandara Syamsuddin Noor di Banjarmasin. Di Bandara Sepinggan, acara dilangsungkan di lantai atap Gedung Parkir yang sejajar dengan Terminal Keberangkatan.
Dengan memadamkan lampu selama satu jam itu, menurut GM Farid Indra, pihaknya berhemat hingga Rp6 juta dari tagihan listrik PLN.
"Secara keseluruhan, kegiatan ini tidak mengganggu aktivitas operasional dan tidak mengurangi tingkat pelayanan serta keamanan Bandara Sepinggan," jelas Farid.
Pada saat yang sama kepada hadirin yang berasal dari berbagai komunitas dibagikan sedotan dari bambu. Sedotan dari bambu ini untuk menggantikan sedotan plastik yang juga menjadi penyumbang jumlah sampah terbesar.
Farid berharap dalam kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghemat energi sebaik mungkin dan turut serta mengurangi jumlah produksi sampah.
Earth Hour 2019 merupakan kali ke-8 dilaksanakan di Indonesia dan menjadi tahun ke-2 keikutsertaan Bandara Sepinggan Balikpapan. Gerakan ini dimulai sebagai gerakan lingkungan yang diinisiasi World Wildlife Fund (Dana Satwa International) secara global.
Earth Hour merupakan seremoni dengan tujuan menginspirasi semua pihak bertindak nyata, mulai dari pribadi, perusahaan, organisasi, dan terutama juga pemerintah. Sejak tahun 2007, Earth Hour sudah mencapai 7.000 kota di 180 negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019