Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jawa Barat, Saan Mustopa menyatakan kalau pelajar dari keluarga kurang mampu harus diprioritaskan dalam program beasiswa ke perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.

"Pendidikan ini modal berharga bagi individu untuk mengembangkan diri, sekaligus mengurangi pengangguran," kata Saan Mustopa di Kabupaten Karawang, Jabar, Selasa.

Ia mengatakan, akses mendapatkan pendidikan yang berkualitas harus dibuka selebar-lebarnya bagi seluruh pelajar, termasuk pelajar dari kalangan yang kurang mampu.

Saan mengklaim telah membuat program bagi pelajar yang kurang mampu agar bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi yang berkualitas. Program pendidikan untuk pelajar kurang mampu itu di Saan Mustopa Center sejak beberapa tahun terakhir.

"Saya ingin bagaimana masyarakat miskin dan kurang mampu bisa mendapatkan akses pendidikan yang baik," kata Saan yang mencalonkan legislatif DPR RI di daerah pemilihan Jabar VII.

Ia menyatakan, dalam program di Saan Mustopa Center sudah ada ratusan pelajar yang mendapatkan gelar sarjana dari berbagai universitas. Ada juga yang baru masuk kuliah.

"Ini program pribadi saya di Saan Mustopa Center yang digulirkan sejak beberapa tahun terakhir. Program ini juga sebagai bentuk pengabdian dan bantuan dari saya untuk warga Jabar," katanya.

Tak hanya beasiswa, di Saan Mustopa Center juga sering melakukan pelatihan-pelatihan pendidikan dan kepemimpinan kepada anak muda dan pelajar untuk mengembangkan diri.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam siaran persnya menyebutkan kalau program pendidikan adalah fokus pemerintah. Dari tahun 2017 sampai sekarang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sudah direvitalisasi mencapai lebih dari 2.000 sekolah.

Ia mengatakan, hasil dari revitalisasi SMK itu bisa diketahui hasilnya antara empat sampai lima tahun ke depan. Sebab program revitalisasi baru dijalankan pada awal tahun 2017.

Secara Nasional SMK di Indonesia itu ada sebanyak 13 ribu lebih dan empat ribu dimiliki pemerintah, sisanya merupakan milik swasta.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pendidikan vokasi industri menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran.

Pendidikan ini akan menciptakan jalinan kerja sama yang sinergis antara SMK dan kalangan industri dalam penyerapan tenaga kerja. Apalagi di Jabar, sebagai provinsi dengan penduduk terbanyak, dengan vokasi ini diharap bisa mengatasi pengangguran.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019