){kind=link}
Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan klarifikasi soal viral video dirinya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat sedang membagikan sembako, hal itu disampaikan pada acara sosialisasi Pileg dan Pilpres tahun 2019, di Aula Pusat Pengembangan Islam (PPIB), Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/3).
Menurut Bima, video yang beredar selama ini adalah kegiatan dalam rangka mendampingi kunjungan Presiden Jokowi ke Bogor pada tanggal 28 Juni tahun 2016 silam.
"Kegiatan itu pada tanggal 28 Juni tahun 2016, artinya sudah tiga tahun silam, dalam rangka kunjungan Presiden Jokowi menyapa warga Kota Bogor," Bima menegaskan.
Di hadapan para ketua RT dan RW serta tokoh masyarakat se - Kota Bogor, Bima berpesan agar mewaspadai informasi negatif yang berkembang di masyarakat, diharapkan untuk tabayyun sebelum bertindak.
Masih menurut Bima, setidaknya ada dua hal yang harus dilakukan untuk menjaga ketertiban pemilu 2019, tindakan pencegahan terhadap informasi negatif dan membuat sistem cara bertindak pada saat terjadi polemik, dengan melaporkan kepada RT dan RW masing-masing.
"Pencegahan terhadap berita negatif perlu dilakukan, jika pun terjadi polemik, maka cara bertindaknya paling tidak laporkan ke RT dan RW nya masing-masing," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada RT dan RW untuk lebih progresif dan proaktif, minimal dengan membuat selogan - selogan positif tentang pemilu damai tahun 2019.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Bogor Syamsudin, dalam paparan diskusinya mengatakan, bahwa salah satu upaya KPU Kota Bogor untuk meningkatkan partisipasi masyarakat adalah dengan membekali dan menyebarkan informasi-informasi tentang Pemilu damai 2019.
"Penting untuk di ketahui oleh masyarakat, mengenai informasi -informasi yang berkaitan dengan Pemilu damai, karena tahun ini dilakukan Pemilu serentak Pilpres dan Pileg," kata Syamsudin.
Acara Sosialisasi Pileg dan Pilpres tahun 2019 ini, di hadiri oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya, Asisten Daerah I Hanafi, Kepala Kesbangpol Dadang Sugiarta, Komandan Distrik Militer 0606 Kota Bogor Letkol CZi Aji Sujiwo, Para Ketua RT, RW dan tokoh masyarakat se - Kota Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Menurut Bima, video yang beredar selama ini adalah kegiatan dalam rangka mendampingi kunjungan Presiden Jokowi ke Bogor pada tanggal 28 Juni tahun 2016 silam.
"Kegiatan itu pada tanggal 28 Juni tahun 2016, artinya sudah tiga tahun silam, dalam rangka kunjungan Presiden Jokowi menyapa warga Kota Bogor," Bima menegaskan.
Di hadapan para ketua RT dan RW serta tokoh masyarakat se - Kota Bogor, Bima berpesan agar mewaspadai informasi negatif yang berkembang di masyarakat, diharapkan untuk tabayyun sebelum bertindak.
Masih menurut Bima, setidaknya ada dua hal yang harus dilakukan untuk menjaga ketertiban pemilu 2019, tindakan pencegahan terhadap informasi negatif dan membuat sistem cara bertindak pada saat terjadi polemik, dengan melaporkan kepada RT dan RW masing-masing.
"Pencegahan terhadap berita negatif perlu dilakukan, jika pun terjadi polemik, maka cara bertindaknya paling tidak laporkan ke RT dan RW nya masing-masing," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada RT dan RW untuk lebih progresif dan proaktif, minimal dengan membuat selogan - selogan positif tentang pemilu damai tahun 2019.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Bogor Syamsudin, dalam paparan diskusinya mengatakan, bahwa salah satu upaya KPU Kota Bogor untuk meningkatkan partisipasi masyarakat adalah dengan membekali dan menyebarkan informasi-informasi tentang Pemilu damai 2019.
"Penting untuk di ketahui oleh masyarakat, mengenai informasi -informasi yang berkaitan dengan Pemilu damai, karena tahun ini dilakukan Pemilu serentak Pilpres dan Pileg," kata Syamsudin.
Acara Sosialisasi Pileg dan Pilpres tahun 2019 ini, di hadiri oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya, Asisten Daerah I Hanafi, Kepala Kesbangpol Dadang Sugiarta, Komandan Distrik Militer 0606 Kota Bogor Letkol CZi Aji Sujiwo, Para Ketua RT, RW dan tokoh masyarakat se - Kota Bogor.
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019