Depok (Antara) - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menegaskan bahwa sekolah gratis bagi kaum dhuafa Masjid Terminal (Master) tidak akan digusur untuk kepentingan pembagunan terminal modern ataupun pusat perbelanjaan.

"Isu penggusuran sekolah Master karena salah penafsiran, dan terbatasnya informasi yang simpang siur di masyarakat," kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail di Depok, Jumat.

Nur Mahmudi menegaskan sekolah tersebut tetap berdiri dan dipertahankan, bahkan Pemerintah sangat mendukung agar sekolah dan pengelola terus meningkatkan kualitas.

"Pemerintah Kota Depok juga menyediakan beasiswa bagi anak yang berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Bahkan kalau perlu melanjutkan ke perguruan tinggi ke luar negeri," jelasnya.

Mantan Presiden Partai Keadilan ini mengatakan keberadaan Master harus dijaga bersama-sama agar anak-anak yang tidak mampu tetap dapat menuntut ilmu demi menggapai cita-cita.

Sesungguhnya ia menambahkan, isu penggusuran selokah Master merupakan salah persepsi di masyarakat. Pemerintah Kota justru merekolasi masjid dan ruangan yang dipakai untuk Pendidikan Anak Usia Dini (paud) ketempat lebih luas, dan lebih nyaman di sebelah belakang Master.

Dikatakannya pemerintah tidak mungkin menggusur sekolah yang sangat bermanfaat bagi sesama ini, karena telah menjadi percontohan di Jawa Barat agar terus berkembang dan meningkat mutunya.

Sekolah gratis ini didirikan pada tahun 2000 atas inisiatif seorang kepala sekolah. Melalui ide seorang Guru PNS Kota Depok, bersama dengan Nur Rohim selaku Ketua Yayasan Bina Insan Mandiri, sekolah Master ini berdiri hingga saat ini.

Sekolah berbahan bangunan, peti kemas ini mempunyai murid hingga sekitar 3.000 orang, bahkan sebagian alumninya yang sudah menjadi mahasiswa perguruan tinggi negeri seperti UI, UNJ, Undip dan lainnya.

Master mempunyai dua sistem pendidikan yaitu sekolah terbuka, serta sekolah paket dan memepunyai karakteristik yang berbeda dengan sekolah umum lainnya.

Pewarta: Oleh Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013