Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyelenggarakan Deklarasi Anti Berita Hoaks dan Anti Radikalisme yang melibatkan kalangan organisasi masyarakat muslim di wilayah setempat.

"Kegiatan ini demi menjaga kondusivitas wilayah dari maraknya pemberitaan hoaks dan radikalisme di tengah masyarakat saat ini," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Sabtu.

Acara tersebut diselenggarakan dengan melibatkan organisasi Islam se-Kota Bekasi bertempat di Gedung Islamic Center, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Jumat(11/1).

Ormas tersebut terdiri atas Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bekasi.

"Kalangan ormas Islam ini bersepakat memerangi semakin meningkatnya berita hoaks dan adanya indikasi radikalisme yang berpotensi menimbulkan perpecahan di antara umat Islam serta meresahkan masyarakat," katanya.

Isi dari deklarasi itu di antaranya mengutuk keras penyebaran berita hoaks dan tindakan radikalisme serta tindakan apapun yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan serta kerukunan umat Islam Kota Bekasi.

Agar setiap warga Kota Bekasi tetap bersatu dan tidak ikut terprovokasi oleh beredarnya berita hoaks yang dapat memecah belah sesama umat Islam.

Pemerintah dan aparat keamanan, Polri dan TNI, harus menindak tegas pelaku dan penyebar berita hoaks serta tindakan radikalisme demi menjaga ketenangan dan ketentraman masyarakat Kota Bekasi.

Kepada MUI dan Ormas-ormas Islam serta DKM Se-Kota Bekasi diminta untuk meningkatkan peran masjid sebagai sarana ibadah.

Ikut menandatangani komitmen tersebut Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombespol Indarto, Dandim 0507 Kota Bekasi Letkol Inf Abdi Wirawan.

Kota Bekasi, kata Rahmat, memiliki keberagaman latar belakang masyarakatnya sehingga rawan terprovokasi berita bohong.

"Kota Bekasi adalah kota yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Karena kita jaga kondusif wilayah ?bersama unsur Forkompinda dan terus ?menjaga kota ini dan NKRI," kata Rahmat Effendi.

Rahmat mengajak masyarakatnya lebih perhatian dengan menelaah berita-berita yang tersebar apalagi di media sosial yang belum tentu pasti kebenarannya.

"Selama kita mendapat berita, kita cari dulu bukti-bukti itu berita benar atau bohong. Deklarasi anti hoax salah satu mencegah kita terpecah belah, sekaligus kita ingin aanggota-anggota di wilayah menyebar untuk mensosialisasikan anti hoax tersebut," katanya.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombespol Indarto mengatakan menjelang perhelatan Pemilu 2019, kabar hoaks semakin beragam di tengah masyarakat.

"Situasi ini menjadi tanggung jawab bersama agar saling menjaga kerukunan dan kedamaian. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena membuat kita semakin percaya diri dan optimistis wilayah Kota Bekasi terus aman," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019