Depok (ANTARA News Megapolitan) - Relawan tim Universitas Indonesia (UI) Peduli membantu korban bencana alam tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung, serta Sukabumi Jawa Barat.

Rektor UI, Prof. Muhammad Anis di kampus UI Depok, Senin, mengatakan, bahwa UI selalu berusaha berkontribusi bagi bangsa melalui gerakan pengabdian masyarakat.

"Dengan UI Peduli, kami ingin menunjukkan bahwa UI selalu ada untuk kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.

Dalam hal ini, UI Peduli adalah sebuah upaya konsisten dari kami dalam menanggapi kejadian-kejadian bencana alam di Indonesia.

Pengiriman relawan ini terkait dengan tsunami yang menerjang pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan pada 22 Desember 2018 akibat pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

Bantuan UI berupa pembagian logistik berupa sembako akan dilakukan di ketiga daerah bencana tersebut. Selain sembako, logistik yang diberikan diantaranya adalah kasur, selimut, dan diaper.

Pembagian logistik terutama dilakukan di daerah Sukabumi, mengingat waktu pelaksanaan yang cukup singkat dibandingkan dua daerah lainnya.

Di daerah Banten, pembagian logistik dipusatkan di Masjid Asy Syifa di daerah Tanjung Lame.

Sedangkan, pusat posko UI Peduli di Banten ada di Desa Ujungjaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang. Di Lampung, posko dipusatkan di Desa Way Muli.

Selain logistik, tim UI Peduli juga melakukan aksi sanitasi dan penyediaan air bersih berupa pemasangan pompa air di beberapa titik yang memungkinkan.

Di Banten, tim juga akan melakukan pemetaan zona air tsunami serta pemetaan paparan abu vulkanik oleh tim dari departemen Geografi dan Geologi UI.

Aksi medis juga dilakukan dibantu oleh tim medis dari Fakultas Kedokteran UI.

Tim UI Peduli yang turun kali ini merupakan gabungan relawan dari seluruh sivitas akademika UI, yaitu dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI (DRPM UI), Resimen Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa UI.

Selain itu juga Pusat Krisis (Puskris), Kamuka Parwata Fakultas Teknik UI (KAPA FTUI), Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (K3L), serta tim dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).

Editor berita: Alex Sariwating

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019