Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Taman Impian Jaya Ancol mulai tahun ini merekrut kalangan difabel sebagai karyawan sebagai bentuk omitmen perseroan untuk memberdayakan mereka, sekaligus bentuk tanggung jawab jawab soal perusahaan kepada masyarakat sekitar.
Pernyataan resmi Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta, Rabu, menyebutkan, komitmen rekrutmen tersebut bersamaan dengan kegiatan sosial berupa "Semangat Energi Bersama Komunitas Difabel Indonesia" di SeaWorld Ancol yang dihadiri oleh 100 anggota Komite Advokat Difabel Indonesia (KADI).
Pada kesempatan itu, mereka mulai memasuki SeaWorld Ancol mulai pukul 08.00 WIB pada 1 Januari 2019. Para peserta terlihat sangat antusias untuk mengikuti acara ini, mereka yang hadir memiliki kebutuhan khusus pada pendengaran dan juga penglihatan.
Dengan pendampingan khusus dari perwakilan komunitas dan tim SeaWorld Ancol kegiatan berlangsung dengan lancar dan memberikan pengalaman tersendiri bagi penyandang difabel tersebut.
Kegiatan yang merupakan rangkaian aksi peduli Ancol di awal tahun 2019 turut dihadiri perwakilan Manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
"Kami mengucapkan rasa terima kasih kepada KADI yang telah meluangkan waktunya untuk berwisata ke SeaWorld Ancol, ini merupakan komitmen kami untuk selalu menyajikan pengalaman rekreasi yang bernilai edukasi bagi semua kalangan masyarakat, termasuk bagi yang memiliki keterbatasan" kata Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Bertho Darmo Pudjo Asmanto.
Momen ini juga merupakan titik awal manajemen Ancol menggandeng serta merekrut tenaga kerja dari kalangan difabel.
Bekerjasama dengan "rai deaf ability" menyalurkan para difabel yang memiliki kemampuan bekerja. Untuk tahap awal manajemen mengkaryakan mereka di bagian administrasi, dapur dan urusan dalam atau pemeliharaan rumah (housekeeping).
Terdapat dua orang di posisi dapur, dua orang di housekeeping dan satu orang di posisi administrasi di Putri Duyung Ancol.
Lebih lanjut manajemen Ancol juga akan meningkatkan kompetensi kandidat yang diterima agar semakin bersaing. Tentunya juga akan dilengkapi dengan peningkatan sarana prasarana yang dapat menunjang agar dapat lebih banyak lagi difabel yang berkarya di lingkungan Ancol.
"Ini merupakan salah satu upaya untuk dapat menjadikan Ancol sebagai kawasan wisata inklusif, jadi saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus pun memiliki kesempatan berkarya di Ancol" kata Bertho.
Manajemen Ancol juga berkeyakinan bahwa para difabel ini memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan manusia normal lainnya.
"Komitmen ini akan membawa energi baru dan akan dilaksanakan secara berkelanjutan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Pernyataan resmi Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta, Rabu, menyebutkan, komitmen rekrutmen tersebut bersamaan dengan kegiatan sosial berupa "Semangat Energi Bersama Komunitas Difabel Indonesia" di SeaWorld Ancol yang dihadiri oleh 100 anggota Komite Advokat Difabel Indonesia (KADI).
Pada kesempatan itu, mereka mulai memasuki SeaWorld Ancol mulai pukul 08.00 WIB pada 1 Januari 2019. Para peserta terlihat sangat antusias untuk mengikuti acara ini, mereka yang hadir memiliki kebutuhan khusus pada pendengaran dan juga penglihatan.
Dengan pendampingan khusus dari perwakilan komunitas dan tim SeaWorld Ancol kegiatan berlangsung dengan lancar dan memberikan pengalaman tersendiri bagi penyandang difabel tersebut.
Kegiatan yang merupakan rangkaian aksi peduli Ancol di awal tahun 2019 turut dihadiri perwakilan Manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
"Kami mengucapkan rasa terima kasih kepada KADI yang telah meluangkan waktunya untuk berwisata ke SeaWorld Ancol, ini merupakan komitmen kami untuk selalu menyajikan pengalaman rekreasi yang bernilai edukasi bagi semua kalangan masyarakat, termasuk bagi yang memiliki keterbatasan" kata Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Bertho Darmo Pudjo Asmanto.
Momen ini juga merupakan titik awal manajemen Ancol menggandeng serta merekrut tenaga kerja dari kalangan difabel.
Bekerjasama dengan "rai deaf ability" menyalurkan para difabel yang memiliki kemampuan bekerja. Untuk tahap awal manajemen mengkaryakan mereka di bagian administrasi, dapur dan urusan dalam atau pemeliharaan rumah (housekeeping).
Terdapat dua orang di posisi dapur, dua orang di housekeeping dan satu orang di posisi administrasi di Putri Duyung Ancol.
Lebih lanjut manajemen Ancol juga akan meningkatkan kompetensi kandidat yang diterima agar semakin bersaing. Tentunya juga akan dilengkapi dengan peningkatan sarana prasarana yang dapat menunjang agar dapat lebih banyak lagi difabel yang berkarya di lingkungan Ancol.
"Ini merupakan salah satu upaya untuk dapat menjadikan Ancol sebagai kawasan wisata inklusif, jadi saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus pun memiliki kesempatan berkarya di Ancol" kata Bertho.
Manajemen Ancol juga berkeyakinan bahwa para difabel ini memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan manusia normal lainnya.
"Komitmen ini akan membawa energi baru dan akan dilaksanakan secara berkelanjutan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019