Kupang (Antaranews Megapolitan) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Jelamu mengatakan rencana kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai bentuk apresiasi terhadap keunikan satwa purba komodo itu sendiri.

"Pesan utamanya itu bahwa rencana kenaikan tarif ini sebagai bentuk apresiasi kita terhadap keunikan satwa Komodo yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia," katanya di Kupang, Kamis.

Ia mengemukakan hal itu berkaitan rencana Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur ikut ambil bagian dalam pengelolaan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat dan berencana menaikan tarif masuk bagi wisatawan.

Nilai tarif masuk yang dipatok senilai 500 dolar AS (Rp 7,2 juta) untuk wisatawan mancanegara dan 100 dolar AS (Rp 1,4 juta) untuk kalangan domestik.

Menurut Marius, rencana kenaikan tarif ini merupakan hal yang wajar karena Taman Nasional Komodo tidak ada di belahan dunia manapun.

"Jadi tidak bisa disamakan dengan taman nasional lain di Indonesia bahkan dunia karena di sana berdiam ribuan binatang purba Komodo yang hanya satu-satunya di dunia," katanya.

Menurutnya, dari segi ilmu pengetahuan, binatang dengan nama ilmiah varanus komodoensis ini adalah saksi sejarah yang hidup tentang kehidupan fauna pada ribuan hingga jutaan tahun silam.

Para ilmuwan, lanjutnya, bahkan bisa menggali bagaimana karakteristik kehidupan di masa lampau melalui kehadiran bintang purba ini..

Kehadiran Komodo itu sebetulnya memberikan penerangan kepada umat manusia bahwa kehidupan yang jauh di masa lampau masih ada hingga saat ini, katanya. "Dan itu sangat mahal dari sisi ilmu pengetahuan bahkan tidak bisa dinilai dengan uang," katanya menambahkan.

Ia mengatakan gagasan Gubernur NTT Viktor Laiskodat untuk menaikkan tarif ini sebenarnya membuka cakrawala pemikiran berbagai kalangan agar menghargai keunikan destinasi wisata yang dimiliki.

"Jadi itu pesannya, karena memang Komodo ini sangat istimewa maka kita patut menghargai keistimewaannya, bukan pada persoalan besar dan kecilnya biaya masuk," katanya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018